Dan hari ini saya berusaha mempraktekkan keempat cara tersebut. Yg pertama dengan menceritakan kesibukan, saya mengajak nduk Ayu berbelanja ke swalayan, saya menyebutkan bahwa yg berada di display di samping kami adalah ikan dan ayam, ketika melewati ornamen lampion saya pun menunjukkan padanya dan menjelaskan bahwa itu adalah lampion, dan begitulah saya menyebutkan semua hal yg saya kira menarik perhatiannya, alhasil dia pun ikut menirukan apa yg saya ucapkan sambil melihat-lihat. Yg kedua dengan menjadi role model, ya ketika nduk Ayu belum jelas mengucapkan sesuatu saya menjawabnya dengan ucapan yg benar tanpa mengoreksi. Saat hari ini nduk Ayu makan roti yg ada coklat di dalamnya yg dia tahu bahwa dia tidak boleh makan coklat, dia pun menunjukkan roti itu pada saya sambil mengatakan "tutak", saya pun menjawab, "o iya ada coklatnya, sini ibu hilangin dulu coklatnya" dan dia pun menurut. Yg ketiga saya berlagak bodoh ketika nduk Ayu meminta bermain keluar sambil menunjuk pintu dan mengucapkan "ain", saya yg sudah tahu maksudnya pun menjawab, "o nduk Ayu mau main keluar? Iya, mau main keluar?" dan dia menjawab "iya, ain, uay". Hal ini memang sering saya sengaja untuk memperlama durasi komunikasi kami, untuk terus mengasah kemampuannya. Dan yg ketiga adalah tetap nyata. Ketika kami menonton film dan ada tokoh kucing dan anjing, saya menyebutnya dengan kucing dan anjing, bukan "meong dan gukguk" begitupun dengan hal lain, saya selalu berusaha menyebutkan nama aslinya agar dia mengerti bahasa yg benar. Alhamdulillah nduk Ayu bisa mengerti dan memahami keempat poin stimulasi berbicara tersebut yg saya pikir juga dapat mengasah gaya belajar auditorynya. Dan InsyaAllah akan kami praktekkan setiap hari.
#harike8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar