Tibalah saatnya bermain. Saya menata beberapa gelas tidak begitu jauh satu sama lain kemudian saya memberinya contoh untuk memasukkan bola ke dalam masing-masing gelas, "nduk, ini bolanya dimasukkan ke gelas begini ya, nduk Ayu bisa kan?". Dia pun mecobanya. Sebenarnya permainan ini terlihat mudah, tapi ternyata tidak jika dilakukan oleh anak berusia 20 bulan. Beberapa kali saya mendapatinya mengambil gelas di tangan kiri baru mengisinya dengan tangan kanannya dan ketika diletakkan kembali ke lantai yg terjadi adalah dia menyenggol gelas yg lain hingga berjatuhan dan bola-bola pun terlepas dari gelasnya. Sepertinya itu membuatnya marah dan kesal, saya melihatnya langsung mengobrak-abrik bola dan gelas yg ada di depannya hingga semuanya berantakan. Dengan berkomunikasi produktif saya pun menjelaskan padanya, "nggak apa-apa kalau nduk Ayu belum bisa, kita coba lagi ya. Barengan sama ibuk, tapi jangan marah-marah ya, nduk Ayu pasti bisa kok". Kami pun mencobanya lagi, saya ikut membantunya. Ketika berhasil dia bertepuk tangan dan tersenyum. Ketika gagal dan semua gelas berjatuhan dia pun marah dan kesal sambil berteriak-teriak. Ya, saat ini dia sedang belajar tentang keberhasilan dan kegagalan. Pelajaran yg bagus untuk nduk Ayu mengenali perasaannya dan mengekspresikan emosinya.
#tantangan_hari_ke5
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar