Melejitkan kecerdasan emosi dan spiritual, tantangan yg cukup menantang. Dengan family project kami mengutip dari buku Rumah Main Anak yaitu "agar bermain tak hanya sekedar bermain, karena ada hikmah dan pembelajaran yg perlu diantarkan ke dalam diri mungilnya". Pada akhirnya membuat nduk Ayu asyik bermain karena memang kesepakatan kami untuk menunda memperkenalkan TV dan gadget kepadanya. Lewat permainan-permainan yg kami buat sendiri, nduk Ayu banyak belajar tentang fokus, konsentrasi, kesabaran, keseimbangan, menyayangi hewan dan tumbuhan serta belajar berbagi dengan teman-temannya. Objek game ini tidak hanya nduk Ayu karena terkadang saya sengaja mengajak bermain juga teman-temannya saat bermain ke rumah, setidaknya meminimalisir paparan gadget mereka di rumah masing-masing dan tentu saja ada pelajaran yg tersampaikan dari permainan tersebut. Alhamdulillah mereka pun terlihat bahagia.
Rabu, 31 Januari 2018
Sabtu, 20 Januari 2018
Hari 16 : Memetik buah
Hujan seharian. Nduk Ayu tidak bisa bermain keluar. Kebetulan mas Jo pun libur. Baiklah hari ini kami beraktivitas di dalam rumah. Kami menonton film, makan jagung rebus dan menemani nduk Ayu bermain. Kali ini saya memang belum berencana akan bermain apa bersama nduk Ayu karena hujan beberapa hari terakhir membuat saya tidak bisa pergi kemana-mana mencari perlengkapan bermainnya nduk Ayu. Tapi sepertinya ada kode dari nduk Ayu. Dia menarik-narik tali plastik yg masih bergantung di tembok dan kemudian sibuk membawa kursi mendekat pada tali. Ternyata nduk Ayu meminta bermain memetik bola lagi. Ya, memetik bola adalah permainan yg paling dia sukai di antara beberapa permainan yg telah kami lakukan kemarin. Saya cukup sering melihatnya menarik-narik tali, membawa plester dan di dekatkan pada bola. Baiklah akhirnya saya menurutinya bermain memetik bola lagi, tapi kali ini saya modifikasi menjadi "memetik buah" karena saya mengganti bola yg ditempel pada tali dengan buah-buahan plastik mainan nduk Ayu. Dia terlihat asyik. Saya pun menemaninya sambil menjelaskan nama-nama buah beserta warnanya. Karena pelan-pelan ternyata nduk Ayu sudah mulai bisa menyebutkan warna walaupun masih random dan kosa katanya pun mulai bertambah dengan benda-benda di sekitarnya. Permainan yg menyenangkan dan bermanfaat untuk nduk Ayu.
#tantangan_hari_ke16
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
#tantangan_hari_ke16
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Kamis, 18 Januari 2018
Hari 15 : Menara "kreweng"
Masih dalam proses menaikkan berat badan nduk Ayu. Saya fokus pada kegiatan makan, tidur dan bermain. Saya harus memastikan bahwa dia cukup makan, cukup beristirahat dan hatinya senang saat bermain. Alhamdulillah makan, cemilan dan susu hari ini cukup, tidur siang juga cukup, bermain bersama Dela dan Nuha juga cukup membuatnya senang. Kali ini saya memberinya tambahan bermain "menara balok". Karena tidak ada balok di rumah saya pun mengajaknya keluar dan mencari apa yg kira-kira bisa digunakan untuk pemainan susun menyusun. Ya, akhirnya kami menggunakan pecahan genteng atau dalam bahasa jawa disebut kreweng, yg kebetulan ada banyak di dekat jamuran. Saya mengajaknya berjongkok, mengambil beberapa pecahan genteng dan menyusunnya hingga tinggi. Saya memberinya contoh, kemudian dia ikut menyusun beberapa pecahan genteng hingga dia rasa tinggi dan akhirnya dia hancurkan sendiri. Begitulah berulang kali. Entah apa yg ada di pikirannya saya pun belum bisa mengerti. Baiklah tidak masalah, setidaknya kali ini dia belajar tentang keseimbangan, ya jika dia ingin mencapai sesuatu yg tinggi dia harus menjaga keseimbangan.
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, fine motor skill, konsentrasi dan keseimbangan, ketelitian, imajinasi dan kreativitas serta kemampuan menyelesaikan masalah.
#tantangan_hari_ke15
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, fine motor skill, konsentrasi dan keseimbangan, ketelitian, imajinasi dan kreativitas serta kemampuan menyelesaikan masalah.
#tantangan_hari_ke15
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Rabu, 17 Januari 2018
Hari 14 : Mengenal emosi
Hari ini fokus saya terpecah karena beberapa hari semenjak nduk Ayu sakit saya melihat tubuhnya yg kurus semakin kering. Ya, seperti biasanya sekali sesak nafasnya kambuh, walaupun langsung berhasil diobati tetapi berat badannya langsung turun paling tidak 500 gram. Tapi bukan waktunya lagi untuk meratapi, saya harus tetap merawatnya sepenuh hati, berusaha sekuat tenaga dengan segala upaya agar berat badannya normal kembali walaupun memang tidak mudah. Sudah saya cukupkan saja rasa sedih melihat kondisi nduk Ayu, apalagi mendengar ucapan orang lain bahkan tenaga medis sekalipun. Yg terpenting bagi saya saat ini adalah selalu melakukan yg terbaik untuk nduk Ayu. Dan saya yakin rencana Allah pasti sangat indah.
Baiklah, karena saya sedang tidak fokus bukan berarti saya berhenti melakukan tantangan kali ini. Hanya saja saya harus menyesuaikan kondisi dan situasi. Hari ini saya memperkenalkan beberapa emosi kembali kepada nduk Ayu dengan menggunakan buku emosi dari Rabbit Hole. Sebenarnya buku ini sudah saya beli setahun yg lalu, sudah sering kami baca hingga sudah ada bagian yg rusak. Tapi tidak masalah, menyesuaikan tema tantangan kali ini saya membukanya lagi dan menunjukkan kembali pada nduk Ayu. Saya menjelaskan dan memberi contoh tentang ekspresi terkejut, jijik, takut, marah, sedih dan senang. Nduk Ayu pun sudah mulai bisa menirukan dan mengekspresikannya. Ketika saya memintanya berekspresi kaget dia melebarkan matanya, ketika jijik dia mengatakan "hiiiii", ketika takut dia mengangkat pundaknya, ketika marah dia mengeluarkan suara "grrrhhh", ketika sedih dia membuka lebar mulutnya berpura-pura menangis dan ketika senang dia tersenyum. Sederhana tetapi saya cukup senang melihatnya ada kemajuan bisa menirukan ekspresi. Karena dulu dia membuka buku emosi ini hanya ingin melihat cermin di halaman paling belakang. Alhamdulillah hari ini saya menjadi tahu bahwa nduk Ayu sudah bisa mengenal dan menirukan ekspresi. Semoga nantinya dia bisa belajar mengelola emosinya dengan baik.
#tantangan_hari_ke14
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Baiklah, karena saya sedang tidak fokus bukan berarti saya berhenti melakukan tantangan kali ini. Hanya saja saya harus menyesuaikan kondisi dan situasi. Hari ini saya memperkenalkan beberapa emosi kembali kepada nduk Ayu dengan menggunakan buku emosi dari Rabbit Hole. Sebenarnya buku ini sudah saya beli setahun yg lalu, sudah sering kami baca hingga sudah ada bagian yg rusak. Tapi tidak masalah, menyesuaikan tema tantangan kali ini saya membukanya lagi dan menunjukkan kembali pada nduk Ayu. Saya menjelaskan dan memberi contoh tentang ekspresi terkejut, jijik, takut, marah, sedih dan senang. Nduk Ayu pun sudah mulai bisa menirukan dan mengekspresikannya. Ketika saya memintanya berekspresi kaget dia melebarkan matanya, ketika jijik dia mengatakan "hiiiii", ketika takut dia mengangkat pundaknya, ketika marah dia mengeluarkan suara "grrrhhh", ketika sedih dia membuka lebar mulutnya berpura-pura menangis dan ketika senang dia tersenyum. Sederhana tetapi saya cukup senang melihatnya ada kemajuan bisa menirukan ekspresi. Karena dulu dia membuka buku emosi ini hanya ingin melihat cermin di halaman paling belakang. Alhamdulillah hari ini saya menjadi tahu bahwa nduk Ayu sudah bisa mengenal dan menirukan ekspresi. Semoga nantinya dia bisa belajar mengelola emosinya dengan baik.
#tantangan_hari_ke14
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Selasa, 16 Januari 2018
Hari 13 : Jejak kaki
Kami sudah sehat kembali. Alhamdulillah flu yg menyerang saya dan nduk Ayu sudah hilang, saya sudah 100% sehat, nduk Ayu tinggal batuk sesekali. Saatnya bermain lagi. Kali ini nduk Ayu akan bermain "jejak kaki". Saya membuat bentuk kaki warna-warni dengan kertas origami kemudian ditempel di lantai dua jalur kiri dan kanan menggunakan solasi dan double tape. Setelah selesai saya memberinya contoh, saya berjalan menginjakkan kaki pada jejak kaki di lantai. Nduk Ayu hanya memperhatikan. Tapi ketika saya memintanya mengikuti apa yg saya lakukan dia tidak mau juga. Akhirnya saya pun duduk, menunggu apa yg akan dia lakukan. Ternyata nduk Ayu malah berlari bolak-balik di antara jejak kaki kiri dan kanan. Baiklah, mungkin dia belum paham maksud permainan ini, atau mungkin juga saya terlalu cepat saat memberinya contoh. Tapi tidak masalah, yg penting nduk Ayu sudah antusias bermain lagi. Besok kami akan mencoba permainan yg lain lagi.
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi anak untuk mengenal bagian tubuh terutama kaki, mengenalkan berbagai warna, menguatkan otot kaki anak dan menstimulasi kefokusan dan konsentrasi anak saat berjalan berurutan.
#tantangan_hari_ke13
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi anak untuk mengenal bagian tubuh terutama kaki, mengenalkan berbagai warna, menguatkan otot kaki anak dan menstimulasi kefokusan dan konsentrasi anak saat berjalan berurutan.
#tantangan_hari_ke13
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Senin, 15 Januari 2018
Hari 12 : Quality time bersama ayah
Alhamdulillah nduk Ayu sudah jauh membaik. Tapi flu berat akhirnya berhasil menyerang saya. Mas Jo pun berinisiatif libur bekerja agar bisa menjaga nduk Ayu selama saya beristirahat. Jadi hari ini nduk Ayu quality time bersama ayah. Kami banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, menonton film, minum jus dan bermain bersama nduk Ayu. Tapi kali ini saya tidak membuat permainan bersamanya karena kondisi fisik saya yg sedang tidak bersahabat.
Siang hari nduk Ayu meminta bermain keluar karena ada Dela yg sedang bermain di teras rumah Rasya, persis depan rumah kontrakan kami. Nduk Ayu keluar bersama mas Jo dan mas Jo menyuruh saya tidur di kamar. Tidak berapa lama saya mendengar suara tangisan nduk Ayu. Saya mengira nduk Ayu dan Dela berebut mainan. Ternyata benar, akhirnya Dela pulang, nduk Ayu masuk ke dalam rumah. Mas Jo mengatakan bahwa nduk Ayu dan Dela berebut tembak-tembakan milik Rasya. Setelah tangisnya mereda, saya pun pelan-pelan menjelaskan pada nduk Ayu agar tidak berebut dengan temannya, "nduk, kalau main sama temennya mainannya barengan gantian ya, nggak boleh berebut sama temennya, ya?". Dan dia pun mengangguk sambil mengatakan "ya". Hal biasa dan lumrah yg sering sekali terjadi. Nduk Ayu melihat teman-temannya berebut atau nduk Ayu sendiri yg berebut dengan temannya. Hingga selalu berulang kali saya mengatakan hal yg sama. Karena saya yakin suatu saat nanti dia akan paham artinya berbagi. Saya mengamati perilaku anak-anak lain dan orang tuanya, banyak fenomena yg menyadarkan saya betapa pentingnya mengasah kecerdasan sosial pada anak. Semoga nduk Ayu tumbuh menjadi anak yg cerdas sosial. Aamiin.
#tantangan_hari_ke12
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Sabtu, 13 Januari 2018
Hari 11 : Menempel daun
Hari Minggu kali ini kami tidak ke rumah Uti, karena nduk Ayu sedang sakit dan rumah Uti sedang direnovasi. Saat ini nduk Ayu terlihat lebih baik setelah 4 kali nebu dan alhamdulillah demam yg tadinya naik turun sekarang sudah hilang. Tapi ternyata flu pun bergantian menyerang saya yg 2 malam begadang menjaga nduk Ayu yg tidurnya gelisah karena hidung tersumbat dan sesak nafas. Tapi tidak masalah, saya harus tetap fit membersamainya bermain. Pagi ini udara cukup segar karena baru saja hujan reda. Setelah nduk Ayu selesai makan dan mandi dia pun mengajak keluar. Tapi di luar belum ada teman-temannya yg bermain akhirnya kami pergi bermain ke kebun tetangga yg memiliki banyak tanaman. Tempatnya sejuk sekali, biasa menjadi tempat bermain dan berlarian anak-anak. Sesampainya disana saya mengajak nduk Ayu mengambil beberapa daun yg jatuh untuk nantinya akan kami tempel di rumah. "Nduk, ambil daunnya yg udah jatuh ya, kalau ambil yg masih di pohon kasian nanti pohonnya bisa mati. Yuk kita ambil, ni ada yg gede ada yg kecil, ada yg warna kuning, ada yg warna coklat", dan kami pun pulang. Sesampainya di rumah saya mengambil kertas dan menata daun-daun sesuai ukuran dari besar ke kecil sambil saya menjelaskan warna, ukuran dan jenis masing-masing daun. Kemudian saya menempel double tape pada masing-masing daun dan meminta bantuan nduk Ayu untuk menempelnya, dia terlihat tertarik dan mengamati daun-daun yg berbaris rapi di kertas. Alhamdulillah dari permainan ini saya mengajarkan pada nduk Ayu untuk melihat dan menyayangi tanaman.
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, kepekaan terhadap alam sekitar, mengenal tumbuhan, pemahaman konsep kecil dan besar, menstimulasi daya ingat serta kemampuan menyelesaikan masalah.
#tantangan_hari_ke11
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, kepekaan terhadap alam sekitar, mengenal tumbuhan, pemahaman konsep kecil dan besar, menstimulasi daya ingat serta kemampuan menyelesaikan masalah.
#tantangan_hari_ke11
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Hari 10 : Magnetic fishing
Nduk Ayu belum juga membaik. Dia tetap meminta bermain keluar, akhirnya kami bermain ke rumah Dela. Di rumah Dela dia tidak terlalu antusias bermain, ketika Dela dan Nuha asyik melompat-lompat, nduk Ayu hanya duduk di pangkuan saya bermain mobil-mobilan. Tibalah waktu makan siang saya mengajaknya pulang dan makan. Setelah makan langsung saya me-nebu nduk Ayu karena saya melihat nafasnya mulai tersengal. Ya, nduk Ayu memang anak yg spesial, hanya satu hari pilek saja bisa membuatnya sesak nafas. Memang sudah dua kali nduk Ayu opname karena sesak nafas jadi ketika dia sudah mulai pilek saya harus fokus mengobatinya.
Baiklah, di tengah kesibukan saya mengobatinya saya tetap berusaha membuatnya terhibur. Saya menurutinya jika dia meminta bermain keluar, dan kali ini saya tetap membuat permainan bersamanya. Kali ini kami bermain "magnetic fishing". Saya membuat ikan dari kertas yg saya beri magnet di tengahnya. Kemudian saya memberinya contoh memancing dengan tusuk sate yg saya beri tali dan saya gantung magnet di ujungnya. Tapi lagi-lagi dia tidak terlihat antusias. Seandainya dia dalam kondisi sehat pastinya permainan ini akan menyenangkan. Karena dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, ketelitian dan kesabaran, fokus dan konsentrasi, pengetahuan mengenai binatang laut, pemahaman mengenai magnet, keseimbangan tangan dan kemampuan menyelesaikan masalah. Tapi tidak masalah, besok kami akan mencobanya lagi jika nduk Ayu sudah sehat. Sekarang yg terpenting dia sehat dan bahagia.
#tantangan_hari_ke10
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Baiklah, di tengah kesibukan saya mengobatinya saya tetap berusaha membuatnya terhibur. Saya menurutinya jika dia meminta bermain keluar, dan kali ini saya tetap membuat permainan bersamanya. Kali ini kami bermain "magnetic fishing". Saya membuat ikan dari kertas yg saya beri magnet di tengahnya. Kemudian saya memberinya contoh memancing dengan tusuk sate yg saya beri tali dan saya gantung magnet di ujungnya. Tapi lagi-lagi dia tidak terlihat antusias. Seandainya dia dalam kondisi sehat pastinya permainan ini akan menyenangkan. Karena dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, ketelitian dan kesabaran, fokus dan konsentrasi, pengetahuan mengenai binatang laut, pemahaman mengenai magnet, keseimbangan tangan dan kemampuan menyelesaikan masalah. Tapi tidak masalah, besok kami akan mencobanya lagi jika nduk Ayu sudah sehat. Sekarang yg terpenting dia sehat dan bahagia.
#tantangan_hari_ke10
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Jumat, 12 Januari 2018
Hari 9 : Nduk Ayu sakit, pemainan belum berhasil
Pagi ini nduk Ayu bangun dengan hidung meler, diikuti dengan rewel seharian dan tidur tidak nyenyak karena hidung tersumbat. Baiklah saya tetap berencana untuk membuat permainan bersamanya atau mengajaknya bermain keluar agar setidaknya dia bahagia dan sedikit melupakan rasa sakitnya. Saya berencana membuat permainan "tepuk balon". Setelah meniup balon, saya pun membuat piring dari kertas karena seharusnya menggunakan piring sterofoam tapi tidak ada. Setelah jadi dan dipraktekkan ternyata piring kertasnya terlalu berat untuk menepuk balon. Permainan kali ini belum berhasil.
Tidak berapa lama datanglah Dela, Nuha dan Sakha. Nduk Ayu pun terlihat senang tapi beberapa kali saya katakan untuk tidak terlalu dekat dengan teman-temannya agar mereka tidak tertular. Mereka pun bermain bersama. Sampai sore hari pileknya tidak juga reda, mulai demam bahkan sudah bersin puluhan kali. Saya pun fokus mengusahakan agar nduk Ayu segera sembuh, memberinya banyak air putih, meminumkannya susu dan membelikannya jus. Semoga nduk Ayu segera membaik dan bisa bermain permainan seru lagi bersama. Aamiin.
#tantangan_hari_ke9
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Tidak berapa lama datanglah Dela, Nuha dan Sakha. Nduk Ayu pun terlihat senang tapi beberapa kali saya katakan untuk tidak terlalu dekat dengan teman-temannya agar mereka tidak tertular. Mereka pun bermain bersama. Sampai sore hari pileknya tidak juga reda, mulai demam bahkan sudah bersin puluhan kali. Saya pun fokus mengusahakan agar nduk Ayu segera sembuh, memberinya banyak air putih, meminumkannya susu dan membelikannya jus. Semoga nduk Ayu segera membaik dan bisa bermain permainan seru lagi bersama. Aamiin.
#tantangan_hari_ke9
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Kamis, 11 Januari 2018
Hari 8 : Painting with fork
Kereta mini lewat. Semua teman-teman nduk Ayu ikut naik. Entah kenapa saya belum berani mengajaknya ikut naik. Mungkin karena masalah "safety"nya yg kurang sehingga membuat saya masih ragu. Di sisi lain saya pun tidak tega melihat nduk Ayu yg hanya memandangi teman-temannya naik kereta mini dari balik jendela. Seperti ada rasa penasaran dalam dirinya melihat apa yg sedang dinaiki teman-temannya. Baiklah nduk, suatu saat nanti ya, maafkan ibumu yg saat ini masih belum siap. Akhirnya saya pun mengalihkan perhatiannya dan mengajaknya bermain "painting with fork" yg saya modifikasi dengan menambahkan penggunaan sendok. Permainan ini nantinya akan sedikit kotor karena menggunakan cat air, saya pun memberikan batas dimana nduk Ayu hanya boleh bermain di daerah itu saja. Saya membuat campuran cat air, membentangkan kertas dan menyiapkan sendok dan garpu. Saya pun memberinya contoh tapi sepertinya dia terlihat bingung. Baiklah, saya mengulangi menjelaskannya dengan "slow motion". Akhirnya dia mau memegang sendok dan garpu sendiri yg kemudian mencelupkan ke dalam cat air dan mencoretkannya di kertas. Dia senang melihat warna-warna yg bercampur, terlihat dia tertawa heboh. Beberapa kali dia mengatakan "tetes" ketika melihat cat air menetes dari sendok yg dia pegang. Alhamdulillah permainan yg menyenangkan cukup untuk membuatnya sejenak melupakan kereta mini.
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi ingatan anak mengenai warna, sensory play, melatih kesabaran dan konsentrasi, melatih fokus dan imajinasi serta seni melukis. Ya nduk Ayu terlihat senang, banyak pelajaran yg dia dapat dari permainan ini.
#tantangan_hari_ke8
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi ingatan anak mengenai warna, sensory play, melatih kesabaran dan konsentrasi, melatih fokus dan imajinasi serta seni melukis. Ya nduk Ayu terlihat senang, banyak pelajaran yg dia dapat dari permainan ini.
#tantangan_hari_ke8
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Rabu, 10 Januari 2018
Hari 7 : Meronce sedotan
Hari ini nduk Ayu tidur cukup pagi. Setelah selesai sarapan dan mandi jam 8 pagi dia pun tertidur kembali hingga bangun jam 11 siang. Jika mengajaknya bermain keluar sudah mepet waktu makan siang, akhirnya saya mengajaknya bermain "meronce sedotan". Saya memotong sedotan warna-warni menjadi pendek, kemudian mengajak nduk Ayu memasukkan potongan sedotan ke dalam tusuk sate yg saya letakkan berdiri pada lilin mainan. Awalnya nduk Ayu terlihat bingung ketika saya memberinya contoh, kemudian saya mengajarinya dengan menuntun tangannya memasukkan sedotan ke dalam tusuk sate. Sepertinya cukup sulit baginya, tapi Alhamdulillah dia tetap mau berusaha dan tidak menyerah. Pelan-pelan dia pun mulai bisa memasukkan sedotan ke dalam tusuk sate. Tidak berapa lama datanglah Dela dan Sakha ke rumah dan ikut bermain. Dela pun mendominasi permainan karena secara usia dia yg paling tua sehingga dia sudah pandai menyusun sedotan bahkan sesuai warnanya. Dela pun ikut membetulkan jika Sakha atau nduk Ayu menyusun sedotan tidak sesuai warnanya.
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, pengenalan berbagai macam warna, mensortir warna yg sama, kefokusan, daya ingat dan konsentrasi, ketelitian dan kesabaran serta konsep masuk dan keluar. Alhamdulillah dengan permainan ini nduk Ayu benar-benar belajar fokus, konsentrasi dan kesabaran. Dengan tambahan yaitu belajar berbagi dan menerima masukan dari teman yg lain. Ya, nduk Ayu tidak marah ketika Dela dan Sakha ikut bermain, tidak kesal juga ketika Dela membetulkan susunannya yg salah.
#tantangan_hari_ke7
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, pengenalan berbagai macam warna, mensortir warna yg sama, kefokusan, daya ingat dan konsentrasi, ketelitian dan kesabaran serta konsep masuk dan keluar. Alhamdulillah dengan permainan ini nduk Ayu benar-benar belajar fokus, konsentrasi dan kesabaran. Dengan tambahan yaitu belajar berbagi dan menerima masukan dari teman yg lain. Ya, nduk Ayu tidak marah ketika Dela dan Sakha ikut bermain, tidak kesal juga ketika Dela membetulkan susunannya yg salah.
#tantangan_hari_ke7
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Selasa, 09 Januari 2018
Hari 6 : Sate pelangi
Hari ini nduk Ayu terlihat cukup betah bermain di dalam rumah. Tapi ketika melihat teman-temannya berlarian lewat depan rumah dia pun seperti ingin ikut bermain keluar. Baiklah akhirnya saya pun mengajaknya keluar karena teman-temannya memang sedang berkumpul, ada Dela, Shaka dan Hanan. Mereka pun asyik bermain pasir di lahan kosong dekat rumah yg sering disebut "jamuran" karena di sebelahnya adalah tempat budidaya jamur. Sampai siang hari akhirnya saya mengajaknya pulang karena belum tidur. Tapi ternyata sesampainya di rumah dia belum juga mau tidur. Baiklah akhirnya saya mengajak nduk Ayu membuat permainan. Kali ini kami bermain "sate pelangi". Saya mengambil lilin mainan warna-warni dan tusuk sate, membagi beberapa bagian, membentuk menjadi bulat-bulat dan memberinya contoh untuk menusukkan ke tusuk sate. Nduk Ayu asyik bermain, tetapi saya melihatnya sedikit kesulitan menusuk lilin mainan. Dia masih berusaha walaupun tusukannya meleset ke samping yg akhirnya bulatan lilin pun rusak. Saya membantunya karena sedikit khawatir tangannya terkena tusuk sate yg tajam. Akhirnya selesailah kami menyusun satu tusuk sate pelangi, dia terlihat senang kemudian membongkarnya lagi dan ingin menyusunnya lagi. Walaupun akhirnya saat dia sudah bosan semua warna lilin dicampur menjadi satu.
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, pengenalan warna, pengenalan bentuk, ketelitian dan kesabaran saat menusukkan lilin, memahami konsep tusuk dan tajam serta kemampuan menyelesaikan masalah. Alhamdulillah permainan kali ini cukup menantang dan menyenangkan untuk nduk Ayu. Walaupun masih dengan bantuan tetapi setidaknya dia bisa belajar mengerti arti tajam dan berhati-hati agar tidak tertusuk.
#tantangan_hari_ke6
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, pengenalan warna, pengenalan bentuk, ketelitian dan kesabaran saat menusukkan lilin, memahami konsep tusuk dan tajam serta kemampuan menyelesaikan masalah. Alhamdulillah permainan kali ini cukup menantang dan menyenangkan untuk nduk Ayu. Walaupun masih dengan bantuan tetapi setidaknya dia bisa belajar mengerti arti tajam dan berhati-hati agar tidak tertusuk.
#tantangan_hari_ke6
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Senin, 08 Januari 2018
Hari 5 : Bola dalam gelas
Bermain bola dalam gelas. Hari ini saya mengajak nduk Ayu bermain memasukkan bola ke dalam gelas plastik. Pagi menjelang siang ketika saya sedang di dapur untuk mengambil gelas-gelas untuk bermain, nduk Ayu menyusul dan saya pun meminta tolong padanya untuk membawakan gelas plastik dari dapur menuju ruang depan. Ya, ini adalah project kami dan kami semua harus terlibat mulai dari persiapan, saat permainan dan membereskan, kecuali mas Jo karena memang mas Jo harus bekerja. Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini menstimulasi koordinasi mata dan tangan, pengenalan warna, konsentrasi dan kefokusan, ketelitian saat memasukkan bola, keseimbangan saat memasukkan bola dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Tibalah saatnya bermain. Saya menata beberapa gelas tidak begitu jauh satu sama lain kemudian saya memberinya contoh untuk memasukkan bola ke dalam masing-masing gelas, "nduk, ini bolanya dimasukkan ke gelas begini ya, nduk Ayu bisa kan?". Dia pun mecobanya. Sebenarnya permainan ini terlihat mudah, tapi ternyata tidak jika dilakukan oleh anak berusia 20 bulan. Beberapa kali saya mendapatinya mengambil gelas di tangan kiri baru mengisinya dengan tangan kanannya dan ketika diletakkan kembali ke lantai yg terjadi adalah dia menyenggol gelas yg lain hingga berjatuhan dan bola-bola pun terlepas dari gelasnya. Sepertinya itu membuatnya marah dan kesal, saya melihatnya langsung mengobrak-abrik bola dan gelas yg ada di depannya hingga semuanya berantakan. Dengan berkomunikasi produktif saya pun menjelaskan padanya, "nggak apa-apa kalau nduk Ayu belum bisa, kita coba lagi ya. Barengan sama ibuk, tapi jangan marah-marah ya, nduk Ayu pasti bisa kok". Kami pun mencobanya lagi, saya ikut membantunya. Ketika berhasil dia bertepuk tangan dan tersenyum. Ketika gagal dan semua gelas berjatuhan dia pun marah dan kesal sambil berteriak-teriak. Ya, saat ini dia sedang belajar tentang keberhasilan dan kegagalan. Pelajaran yg bagus untuk nduk Ayu mengenali perasaannya dan mengekspresikan emosinya.
#tantangan_hari_ke5
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Tibalah saatnya bermain. Saya menata beberapa gelas tidak begitu jauh satu sama lain kemudian saya memberinya contoh untuk memasukkan bola ke dalam masing-masing gelas, "nduk, ini bolanya dimasukkan ke gelas begini ya, nduk Ayu bisa kan?". Dia pun mecobanya. Sebenarnya permainan ini terlihat mudah, tapi ternyata tidak jika dilakukan oleh anak berusia 20 bulan. Beberapa kali saya mendapatinya mengambil gelas di tangan kiri baru mengisinya dengan tangan kanannya dan ketika diletakkan kembali ke lantai yg terjadi adalah dia menyenggol gelas yg lain hingga berjatuhan dan bola-bola pun terlepas dari gelasnya. Sepertinya itu membuatnya marah dan kesal, saya melihatnya langsung mengobrak-abrik bola dan gelas yg ada di depannya hingga semuanya berantakan. Dengan berkomunikasi produktif saya pun menjelaskan padanya, "nggak apa-apa kalau nduk Ayu belum bisa, kita coba lagi ya. Barengan sama ibuk, tapi jangan marah-marah ya, nduk Ayu pasti bisa kok". Kami pun mencobanya lagi, saya ikut membantunya. Ketika berhasil dia bertepuk tangan dan tersenyum. Ketika gagal dan semua gelas berjatuhan dia pun marah dan kesal sambil berteriak-teriak. Ya, saat ini dia sedang belajar tentang keberhasilan dan kegagalan. Pelajaran yg bagus untuk nduk Ayu mengenali perasaannya dan mengekspresikan emosinya.
#tantangan_hari_ke5
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Minggu, 07 Januari 2018
Hari 4 : Quality time bersama Uti
Seperti biasa hari Minggu agenda kami ke rumah Uti. Kami berangkat ke rumah Uti agak siang karena pagi hari tanpa rencana kami pergi ke SunMor UGM. Sampai di rumah Uti saya sedikit bingung akan bermain apa bersama nduk Ayu, karena biasanya saat di rumah Uti adalah "quality time"nya bersama Uti. Karena Uti masih senang bekerja dan hanya libur di hari Minggu maka Uti pun tidak menyia-nyiakan waktu bersama nduk Ayu, biasanya Uti yg mengajak keluar nduk Ayu dan menyuapi makan siangnya.
Dari rumah saya berbekal seikat stik es krim, berharap bisa saya mainkan sejenak bersama nduk Ayu. Sesampainya di sana, saya mengajak nduk Ayu menyusun stik es krim berbentuk kotak, segitiga, bintang dan berbagai bentuk lainnya. Saya berharap permainan ini bisa mengenalkannya berbagai bentuk, melatih konsentrasi dan kesabarannya. Tetapi tenyata dia hanya bertahan duduk sebentar, pada akhirnya stik es krim yg saya susun pun diambil olehnya dan dimasukkan ke dalam lemari. Baiklah, berarti dia sedang belajar membereskan sesuatu. Dan ketika stik es krim sudah masuk semua ke dalam lemari dia pun bertepuk tangan sambil bersorak. Saya ikut memberinya semangat. Tapi ternyata tidak berlangsung lama, dia pun bosan dan kembali bermain sandal di teras rumah Uti. Seperti itulah kegiatan hari ini di rumah Uti.
#tantangan_hari_ke4
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Dari rumah saya berbekal seikat stik es krim, berharap bisa saya mainkan sejenak bersama nduk Ayu. Sesampainya di sana, saya mengajak nduk Ayu menyusun stik es krim berbentuk kotak, segitiga, bintang dan berbagai bentuk lainnya. Saya berharap permainan ini bisa mengenalkannya berbagai bentuk, melatih konsentrasi dan kesabarannya. Tetapi tenyata dia hanya bertahan duduk sebentar, pada akhirnya stik es krim yg saya susun pun diambil olehnya dan dimasukkan ke dalam lemari. Baiklah, berarti dia sedang belajar membereskan sesuatu. Dan ketika stik es krim sudah masuk semua ke dalam lemari dia pun bertepuk tangan sambil bersorak. Saya ikut memberinya semangat. Tapi ternyata tidak berlangsung lama, dia pun bosan dan kembali bermain sandal di teras rumah Uti. Seperti itulah kegiatan hari ini di rumah Uti.
#tantangan_hari_ke4
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Jumat, 05 Januari 2018
Hari 3 : Feeding Rabbit
Pagi ini cuaca cukup mendung, seperti kemarin setelah saya selesai memasak dan beberes rumah, saya pun mengajak nduk Ayu membuat mainan sendiri. Hari ini saya membuat permainan "feeding animal". Saya akan membuat tokoh kelinci dari box nasi kotak bekas kenduri yg sengaja memang saya simpan dan bersihkan yg nantinya akan diberi makan wortel dari kertas oleh nduk Ayu. Ketika saya sedang membuat kelinci nduk Ayu pun ikut heboh meminta spidol dan kertas seakan ingin meniru apa yg saya lakukan. Tidak berapa lama saya selesai membuat kelinci dan wortel dari kertas, dan permainan pun siap dimulai.
Saya memberikan wortel pada nduk Ayu dan mengatakan, "nduk, kelincinya kasian lapar, dikasih makan wortel yuk". Dia pun dengan semangat memasukkan wortel ke dalam mulut kelinci yg sudah saya beri lubang. Setelah selesai, saya mengajaknya memberi minum, karena kebetulan ada botol kosong di samping kami, dia pun berpura-pura memberi minum si kelinci. Kemudian saya mengajaknya menidurkan dan mengelus kelinci yg sudah kenyang. Tidak berapa lama nduk Ayu mengeluarkan wortel dan memberi makan kelinci semua wortel sekaligus, saya pun mengajaknya untuk memberi satu per satu, "nduk, kasih makan kelincinya satu-satu ya, kasian nanti tersedak" dia pun menurut. Permainan semakin seru ketika Dela dan Nuha (teman-teman nduk Ayu) datang ke rumah dan ikut bermain. Mereka pun bergantian memberi makan kelinci, belajar berbagi dan tidak berebut. Permainan ini mengajak nduk Ayu untuk merawat dan menyayangi binatang, selain itu juga mengajarkannya tentang adab makan yg baik yaitu makan satu per satu dan minum setelah makan. Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini dapat mestimulasi koordinasi mata dan tangan anak, pengenalan angka, menumbuhkan rasa sayang dan empati kepada binatang, kemampuan menyelesaikan masalah, mengetahui konsep "masuk" dan mengembangkan ketelitian dan kefokusan. Alhamdulillah, permainan yg menyenangkan, nduk Ayu pun terlihat senang.
#tantangan_hari_ke3
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Saya memberikan wortel pada nduk Ayu dan mengatakan, "nduk, kelincinya kasian lapar, dikasih makan wortel yuk". Dia pun dengan semangat memasukkan wortel ke dalam mulut kelinci yg sudah saya beri lubang. Setelah selesai, saya mengajaknya memberi minum, karena kebetulan ada botol kosong di samping kami, dia pun berpura-pura memberi minum si kelinci. Kemudian saya mengajaknya menidurkan dan mengelus kelinci yg sudah kenyang. Tidak berapa lama nduk Ayu mengeluarkan wortel dan memberi makan kelinci semua wortel sekaligus, saya pun mengajaknya untuk memberi satu per satu, "nduk, kasih makan kelincinya satu-satu ya, kasian nanti tersedak" dia pun menurut. Permainan semakin seru ketika Dela dan Nuha (teman-teman nduk Ayu) datang ke rumah dan ikut bermain. Mereka pun bergantian memberi makan kelinci, belajar berbagi dan tidak berebut. Permainan ini mengajak nduk Ayu untuk merawat dan menyayangi binatang, selain itu juga mengajarkannya tentang adab makan yg baik yaitu makan satu per satu dan minum setelah makan. Dalam buku Rumah Main Anak, permainan ini dapat mestimulasi koordinasi mata dan tangan anak, pengenalan angka, menumbuhkan rasa sayang dan empati kepada binatang, kemampuan menyelesaikan masalah, mengetahui konsep "masuk" dan mengembangkan ketelitian dan kefokusan. Alhamdulillah, permainan yg menyenangkan, nduk Ayu pun terlihat senang.
#tantangan_hari_ke3
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Hari 2 : Bermain Memetik Bola
Seperti rencana kemarin, hari ini saya mulai membuat permainan sendiri untuk nduk Ayu. Kali ini saya membuat permainan "memetik bola". Permainan ini cukup sederhana, dengan mengikatkan tali plastik satu sisi di tembok dan satu sisi di kursi kemudian saya melekatkan beberapa bola warna-warni pada tali tersebut menggunakan selotip. Bola-bola tersebut sengaja saya susun semakin tinggi menuju ujung sisi tali yg diikatkan di tembok agar nduk Ayu tertantang untuk berusaha mengambil bola yg sulit dijangkau. Dalam buku "Rumah Main Anak" disebutkan beberapa manfaat permainan ini yaitu menstimulasi anak berlari, berjinjit serta melompat, pengenalan berbagai warna, menstimulasi kognitif anak, menstimulasi konsentrasi anak dan kemampuan menyelesaikan masalah.
Permainan ini saya mulai setelah saya menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga, saat nduk Ayu sudah selesai makan dan mandi yg kemudian muncul tanda-tanda dia mengajak bermain keluar. Saya pun mengajaknya masuk ke dalam rumah sambil saya soundingkan bahwa saya akan mengajaknya bermain permainan seru. Sembari saya mempersiapkan perlengkapan, nduk Ayu terlihat antusias memperhatikan setiap yg saya lakukan, sampai akhirnya selesai dan permainan siap dimainkan. "Nduk, itu bolanya diambil terus dimasukin ke baskom ya", cukup sekali saya menjelaskan nduk Ayu pun sudah paham dan terlihat menyukainya, saya melihat dia bertepuk tangan ketika berhasil mengambil bola dan memasukkannya ke baskom, saya pun ikut bertepuk tangan untuk memberinya semangat. Saat dia berusaha mengambil bola yg cukup tinggi dia pun berjinjit, menjulurkan tangannya ke atas sambil sedikit kesal berteriak-teriak, saya terus memberinya semangat dan mengatakan bahwa dia bisa. Akhirnya dia pun memakai kecerdasannya dengan menarik talinya ke bawah agar bola juga sedikit turun dan akhirnya berhasil diambil. Tidak berapa lama, Dela temannya yg berusia 3 tahun pun datang dan ikut bermain, permainan semakin seru karena Dela yg lebih tinggi daripada nduk Ayu bisa meraih bola yg tinggi, kemudian memberikannya pada nduk Ayu dan nduk Ayu pun memasukkan ke dalam baskom, saya memintanya untuk mengucapkan terimakasih pada Dela, "nduk Ayu, bilang sama mbak Dela terima ka..." dan dia pun menjawab "...sih". Ya, permainan yg menyenangkan dan kerjasama yg bagus. Alhamdulillah hari ini nduk Ayu belajar menghadapi tantangan, mengerti ekspresi kesal, belajar bekerja sama dan mengucapkan terima kasih.
#tantangan_hari_ke2
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Permainan ini saya mulai setelah saya menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga, saat nduk Ayu sudah selesai makan dan mandi yg kemudian muncul tanda-tanda dia mengajak bermain keluar. Saya pun mengajaknya masuk ke dalam rumah sambil saya soundingkan bahwa saya akan mengajaknya bermain permainan seru. Sembari saya mempersiapkan perlengkapan, nduk Ayu terlihat antusias memperhatikan setiap yg saya lakukan, sampai akhirnya selesai dan permainan siap dimainkan. "Nduk, itu bolanya diambil terus dimasukin ke baskom ya", cukup sekali saya menjelaskan nduk Ayu pun sudah paham dan terlihat menyukainya, saya melihat dia bertepuk tangan ketika berhasil mengambil bola dan memasukkannya ke baskom, saya pun ikut bertepuk tangan untuk memberinya semangat. Saat dia berusaha mengambil bola yg cukup tinggi dia pun berjinjit, menjulurkan tangannya ke atas sambil sedikit kesal berteriak-teriak, saya terus memberinya semangat dan mengatakan bahwa dia bisa. Akhirnya dia pun memakai kecerdasannya dengan menarik talinya ke bawah agar bola juga sedikit turun dan akhirnya berhasil diambil. Tidak berapa lama, Dela temannya yg berusia 3 tahun pun datang dan ikut bermain, permainan semakin seru karena Dela yg lebih tinggi daripada nduk Ayu bisa meraih bola yg tinggi, kemudian memberikannya pada nduk Ayu dan nduk Ayu pun memasukkan ke dalam baskom, saya memintanya untuk mengucapkan terimakasih pada Dela, "nduk Ayu, bilang sama mbak Dela terima ka..." dan dia pun menjawab "...sih". Ya, permainan yg menyenangkan dan kerjasama yg bagus. Alhamdulillah hari ini nduk Ayu belajar menghadapi tantangan, mengerti ekspresi kesal, belajar bekerja sama dan mengucapkan terima kasih.
#tantangan_hari_ke2
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Kamis, 04 Januari 2018
Hari 1 : Family Project
Tantangan level 3 kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional kali ini semakin seru. Tema kali ini saya tentang melatih kecerdasan emosi dan spiritual anak. Obyek di tantangan ini adalah anak saya, nduk Ayu berusia 20 bulan yg beberapa kali sudah menunjukkan tantrumnya. Ya, dia sudah mulai mengekspresikan keinginannya dan akan menangis jika keinginannya tidak terpenuhi. Rencananya saya akan membuat sebuah family project, yaitu membuat berbagai macam mainan sendiri di rumah untuk menstimulasi perkembangan emosi dan motoriknya untuk mengisi waktu bermain siang hari di rumah. Karena biasanya nduk Ayu tantrum, menangis hingga menjerit-jerit ketika siang hari yg sedang panas-panasnya mengajak bermain keluar. Bukannya saya tidak memperbolehkan, tetapi saya sudah mengatur jadwal nduk Ayu bermain keluar yaitu di pagi hari bersama ayahnya saat saya sedang memasak dan beberes rumah. Dan juga sore hari bersama saya setelah mandi sore saat semua teman-teman sebayanya juga keluar rumah untuk bermain, biasanya nduk Ayu dan teman-temannya bermain pasir atau berlarian bersama dan yg pasti saya melihat ekspresi kebahagiaanya ketika bermain di luar bersama teman-temannya. Jadi yg terjadi saat ini nduk Ayu selalu ingin bermain keluar tidak mengenal waktu walaupun siang hari yg sedang panas-panasnya ataupun sedang hujan deras dia pun merengek meminta keluar dengan memakai payung.
Sebagai referensi saya memakai buku yg berjudul "Rumah Main Anak" karya Julia Sarah Rangkuti yg sebenarnya sudah saya beli setahun yg lalu tapi belum pernah saya praktekkan. Saya melihat sekilas isi buku ini sangat bagus. Di setiap permainannya selalu ada manfaat yg tertulis untuk melatih kemampuan menyelesaikan masalah, banyak juga untuk menstimulasi kognitif, motorik dan konsentrasi. Dan akhirnya momentum tantangan level 3 ini pas sekali menjadi waktunya saya untuk mempraktekkan permainan seru di dalam rumah untuk nduk Ayu. Hari ini saya mengawalinya dengan membuka-buka kembali bukunya, melipat beberapa halaman yg akan saya praktekkan untuk nduk Ayu. InsyaAllah, Bismillahirrahmanirrahim besok kami akan memulai tantangan level 3 untuk melatih kecerdasan emosi nduk Ayu dengan membuat permainan sendiri di dalam rumah.
#tantangan_hari_ke1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Sebagai referensi saya memakai buku yg berjudul "Rumah Main Anak" karya Julia Sarah Rangkuti yg sebenarnya sudah saya beli setahun yg lalu tapi belum pernah saya praktekkan. Saya melihat sekilas isi buku ini sangat bagus. Di setiap permainannya selalu ada manfaat yg tertulis untuk melatih kemampuan menyelesaikan masalah, banyak juga untuk menstimulasi kognitif, motorik dan konsentrasi. Dan akhirnya momentum tantangan level 3 ini pas sekali menjadi waktunya saya untuk mempraktekkan permainan seru di dalam rumah untuk nduk Ayu. Hari ini saya mengawalinya dengan membuka-buka kembali bukunya, melipat beberapa halaman yg akan saya praktekkan untuk nduk Ayu. InsyaAllah, Bismillahirrahmanirrahim besok kami akan memulai tantangan level 3 untuk melatih kecerdasan emosi nduk Ayu dengan membuat permainan sendiri di dalam rumah.
#tantangan_hari_ke1
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Langganan:
Postingan (Atom)
Wallpaper Unicorn Galaxy
Wallpaper Unicorn Galaxy Wallpaper Unicorn Galaxy is for Unicorn’s lovers. So many cute, awsome and amazing wallpapers you can use, and ...
-
Sudah masuk hari pertama game level 10 dengan tema "membangun karakter anak melalui dongeng". Sangat menantang bagi saya karena ju...
-
Jurnal minggu pertama di kelas telur Bunda Cekatan ini adalah menggali kekuatan diri. Di sini saya menuliskan kuadran aktivitas sesuai denga...
-
Hari Minggu, seperti biasa agenda setiap hari Minggu adalah ke rumah Uti. Karena Uti libur bekerja maka setiap hari Minggu kami ke rumah Uti...