Minggu, 18 Juni 2017

NHW 5

Belajar bagaimana caranya belajar

Desain pembelajaran menurut para ahli :
*Reigeluth (1983), desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang.
*Rothwell & Kazanas (1992), merumuskan desain pembelajaran terkait dengan peningkatan mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi.
*Gagne, dkk (1992), mengembangkan konsep desain pembelajaran dengan menyatakan bahwa desain pembelajaran membantu proses belajar seseorang di mana proses belajar itu sendiri memiliki tahapan segera dan jangka panjang.
*Gentry,1994, desain pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan umum tercapai
Jadi menurut saya, desain pembelajaran adalah rancangan proses belajar yang mencakup metode, langkah-langkah dan media yang digunakan dalam proses belajar sehingga dapat dicapai suatu tujuan belajar.

Dari definisi desain pembelajaran tersebut, saya mencoba membuat desain pembelajaran yang menurut saya efektif dan efisien yang insyaAllah akan saya terapkan pada anak-anak saya.
1. Membaca
Jujur saja saya memang bukan orang yang rajin membaca buku. Sebaliknya, suami saya adalah seorang pecinta buku. Yangembuat saya malu adalah ketika melihat koleksi buku-bukunya yg banyak, bahkan ketika pindahan rumah setelah menikah, bukunya jauh lebih banyak daripada pakaiannya. Tetapi saya selalu bosan membaca buku, saya lebih suka membaca artikel, testimonial, status-status facebook ataupun tulisan pendek yang lainnya. Saya menyadari betapa pentingnya membaca buku, sehingga saya ingin membiasakan membaca buku kepada anak-anak saya. Alhamdulillah suami saya selalu mendorong dan mendukung saya untuk mencoba membaca buku demi membiasakan kepada anak-anak. Pada tahap membaca ini, buku adalah media paling penting karena dilihat dari sumbernya, penulisnya dan penerbitnya, buku menjadi media yg paling terpercaya. Di samping artikel, berita, dll juga penting untuk menambah wawasan dan melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
2. Diskusi
Saya dan suami selalu meluangkan waktu di malam hari untuk berdiskusi. Mendiskusikan banyak hal dan kejadian sangatlah menyenangkan bagi saya. Dan saya pun juga ingin membiasakan berdiskusi dengan anak-anak saya nanti. Selain untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang orang lain, berdiskusi juga bermanfaat untuk menjalin keakraban dan belajar empati. Medianya cukuplah waktu dan tempat untuk berkumpul keluarga dan membicarakan suatu hal.
3. Berkesimpulan
Dari hasil membaca dan berdiskusi, diharapkan diperoleh suatu kesimpulan dan kesepakatan. Medianya cukuplah catatan untuk mencatat hasil bacaan dan diskusi agar ilmu yg diperoleh tidak menguap begitu saja.
4. Mengaplikasikan
Setelah membaca, berdiskusi dan menarik kesimpulah, ilmu yg diperoleh sebaiknya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang diaplikasikan akan lebih mengena dan merasuk dalam kehidupan kita.

Dari desain pembelajaran tersebut, tujuan pembelajaran yang ingin saya capai untuk keluarga saya bukanlah nilai, rangking, menang kompetisi ataupun yang lainnya. Bagi saya tujuan belajar adalah memperoleh ilmu untuk memuaskan rasa ingin tahu. Yang ketika rasa ingin tahu telah terpenuhi, ada perasaan lega dan bahagia.
Jadi menurut saya, tujuan belajar dan menuntut ilmu adalah untuk berbahagia.

Minggu, 11 Juni 2017

NHW 4

a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?

Dimulai dengan NHW#1 yang membuat saya harus memutuskan memilih matematika sebagai jurusan ilmu kehidupan yang akan saya perdalam lagi. Dan hingga saat ini pun saya masih terus bertekad kuat untuk menggelutinya. Matematika mengajarkan saya untuk mencari solusi dalam memecahkan suatu permasalahan dan kemudian mencari alternatif-alternatif yang lain sehingga saya bisa mengoptimalkan potensi yang telah Allah berikan pada saya.

b.  Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

NHW#2 yang membuat saya merasa lebih belajar tentang disiplin dan konsisten. Indikator keberhasilan yang membuat saya merenung dan bersemangat menjalani peran sebagai seorang individu, sebagai istri dan sebagai ibu. Jika dilihat, indikator keberhasilan ini tampak begitu panjang dan berderet dan kadang merasa sulit untuk mencapainya. Tapi memang demikianlah peran seorang wanita yang begitu banyak hingga kadang waktu 24 jam per hari begitu kurang untuk menyelesaikan kewajiban yang begitu banyak. Namun itulah wanita, makhluk super yang multitasking dan mampu menjalani berbagai peran sekaligus di kehidupannya.

c. Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

NHW#3 membuat saya harus membaca. Membaca kehendak Allah atas apa yang telah terjadi di kehidupan saya. Hal – hal yang membuat saya sangat mencintai dan bangga pada suami saya membuat saya mampu membaca potensi suami saya. Dikaruniai seorang anak, nduk Ayu yang begitu lincah dan mudah beradaptasi membuat saya selalu memperhatikannya yang sedang bersama siapa dan melakukan apa. Sedangkan saya yg menyukai matematika senang sekali menganalisis dan mencari alternatif untuk hal-hal yg akan saya jalani. Misalnya jika saya merencanakan untuk pergi ke suatu tempat bersama keluarga, saya selalu berandai-andai. Seandainya tiba-tiba hujan apa yg harus saya lakukan, seandainya hujan reda tapi nduk ayu tidur bagaimana, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam pencatatan keuangan keluarga pun saya cukup detail mencatat pemasukan dan pengeluaran. Walaupun masih minim perencanaan karena sering ada pemasukan dan pengeluaran yg tidak terduga, setidaknya semua ter-record dengan aman. Dan saya sangat ingin mengajarkan kepada nduk Ayu tentang seni matematika dalam kehidupan sehari-hiri dan menerapkannya di dalam rumah.
Misi : Mengaplikasikan seni matematika dalam kehidupan sehari-hari
Bidang : Permainan anak, kauangan rumah tangga, dan diskusi tentang masalah, solusi dan alternatif.
Peran : Matematikawati

d. Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

Untuk bisa menjadi seorang matematikawati yg handal dan bermanfaat, berikut tahapan-tahapan yg harus saya jalani :
1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar permainan edukatif anak (terutama berkaitan dengan matematika)
2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu mengenai perencanaan keuangan keluarga
3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu yg dapat menerapkan matematika sebagai sarana kemandirian finansial (misalnya mengajar, olah data, dll)
4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang sosialisme matematika yaitu untuk membantu orang lain.

e. Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Seribu langkah ke depan, dimulai dari satu langkah pertama. Saya akan memulai langkah pertama di tahun 2017 ini saat saya tepat berusia 25 tahun. Target saya adalah 10.000 jam terbang dalam menekuni bidang matematika yang dengan ijin Allah akan dilalui dalam waktu 4 tahun ke depan. Menekuni dan mempelajari bidang matematika sesuai yang saya targetkan dapat dilakukan dengan berbagai aktifitas seperti membantu mengerjakan soal matematika, mencari informasi beasiswa, memperdalam toefl sebagai syaratnya, dan yang saya harapkan pada akhirnya dapat memperoleh beasiswa kuliah matematika.
Tahapan – tahapan yang saya susun untuk dapat menjadi ahli di bidang matematika adalah sebagai berikut:
KM 0 – KM 2 ( tahun 1 dan 2 ) : Mengaplikasikam ilmu seputar bunda sayang, bunda cekatan, bunda produktif dan bunda shaleha
KM 2 – KM 3 (tahun 3 ) : Mencari informasi seputar beasiswa kuliah matematika dan mempersiapkannya
KM 3 – KM 4 ( tahun 4) : Mendapatkan beasiswa kuliah matematika

f. Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Setelah mengoreksi checklist indikator ibu profesional pada NHW#2, ternyata ada beberapa hal mengenai ilmu-ilmu yg saya sebutkan di atas yg belum masuk didalamnya. Sehingga checklist dalam NHW#2 saya tambahkan sebagai berikut :
*Sebagai individu :
Belajar matematika dan toefl 1 jam sehari
*Sebagai istri :
Melakukan review pemasukan-pengeluaran keuangan keluarga di malam hari
*Sebagai ibu :
Memberikan permainan edukatif minimal 1 jenis sehari

g. Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Minggu, 04 Juni 2017

NHW 3

MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Rumah tangga saya baru berusia 2 tahun. Terdiri atas 3 orang, saya, suami saya dan seorang anak perempuan lucu berusia 13 bulan, nduk Ayu. Kami hidup terpisah dari orang tua dan mertua dengan mengontrak rumah sendiri. Indah. Ya, karena kami benar2 bisa belajar banyak hal. Tapi memang di satu sisi terkadang saya merasa ingin dekat dengan ibu saya yg single parent tinggal seorang diri di rumah. Kadang saya merasa kasihan di hari tua ibu saya hidup sendiri, walaupun rumah ibu saya dan kontrakan saya hanya berjarak sekitar 5 menit dan ibu saya juga masih senang bekerja. Ya InsyaAllah suatu saat nanti saya pasti akan tinggal bersama ibu saya saat situasi dan kondisi sudah memungkinkan. Sementara saat ini saya bersama keluarga saya sedang belajar sebanyak2nya tentang hidup. Kami sedang berusaha belajar bagaimana membangun peradaban dari dalam rumah.

Suami saya, Johan Satori, 7 tahun lebih tua dari saya.
Dewasa. Ya, satu sifat pertamanya yg terlintas di pikiran saya. Kedewasaannya benar2 mampu membuat saya tenteram se-tenteram-tenteramnya. Dalam kondisi segenting apapun dia mampu tenang yang kemudian membuat saya juga mampu menghadapi semuanya. Tapi terkadang saya merasa berdosa dengan sikap kekanak-kanakan saya, saat terjadi keributan kecil selalu dialah yg terlebih dahulu meminta maaf. Saat saya berselisih paham dengan ibu saya, dialah yg selalu mendinginkan suasana tanpa memihak salah satu. Bahkan ibu saya pun sudah mengakui kedewasaannya.
Penyayang keluarga. Terbukti saat saya sedang hamil dan kemudian sakit, dia rela langsung pulang demi melihat kondisi saya yg padahal saat itu dia tengah bekerja. Bahkan dia tidak takut dipecat karena hal itu karena baginya keluarga adalah nomor 1 dan rezeki bisa dicari dengan jalan lain. Dia tidak pernah keberatan mengeluarkan banyak uang untuk membahagiakan keluarga. Dia selalu memenuhi kebutuhan anak kami. Bahkan setiap 2 atau 3 hari sekali dia selalu mengajak saya keluar hanya walaupun hanya sekedar membeli diapers, dia benar2 memahami kondisi saya.
Supel. Ya, dia sangat mudah akrab dengan orang lain bahkan yg baru saja dikenalnya. Karena pekerjaannya yg sering bertemu dengan orang baru, hal ini sangat cocok dengannya. Dan senangnya saya ketika dia pulang kerja menceritakan pengalaman luar biasa orang2 yg baru saja dia temuinya. Selain itu, dia sangat mudah mengambil hati orang lain, terbukti ketika berkenalan dengan orangtua saya dan langsung "klik" dan tidak begitu lama akhirnya kami menikah.
Sebenarnya masih banyak sifat2nya yg sangat membuat saya terkesan. Baginya kebahagiaan adalah jika melihat orang2 disekelilingnya juga bahagia. Jika saya lihat ternyata memang kemampuan sosialnya di atas rata-rata itu semoga menurun pada anak2 kami. Saya benar2 bersyukur dan merasa bangga dia menjadi suami saya dan ayah dari anak saya.
Dan tibalah saatnya saya menulis surat cinta untuknya. Perasaan deg-degan dan campur aduk saat menunggu responnya. Saya menyampaikan surat cinta saya via whatsapp yg kukirim padanya saat dia berada di samping saya. Dan kira-kira beginilah responnya :

Suami : (sambil liat hp) "wuss surat cinta untuk suamiku.. sini peluk.."
Aku : "ihh.. baca dulu sampe selesai lah mas"
Suami : (baca sebentar) "iya udah, sini peluk"
Aku menghampirinya dan kemudian hening
Aku : "udah gini doang responnya?"
Suami : (sambil tertawa) "sayang, laki-laki itu adalah orang yg paling ga bisa lebay"
Aku : #%$&@

Anak kami, Ayunindya Satori, 13 bulan.
Jarang rewel. Ya, di saat bayi2 newborn yg lain sering membuat orangtuanya begadang, tidak dengan nduk Ayu. Sangat jarang begadang dan menangis. Hal ini benar2 membantu saya dan suami yg merawatnya sendiri.
Mudah beradaptasi. Diajak ke tempat baru dia jarang menangis. Digendong orang yg baru dikenalpun langsung nempel. Walaupun kadang bikin khawatir karena dia "culikable". Tapi tak masalah, tetap dalam pengawasan saya.

Saya, Ririn Dwi Jayanti, usia seperempat abad. Jujur saya merasa bingung ketika menulis tentang diri saya sendiri dan potensi saya miliki karena saya merasa saya adalah seorang istri dan ibu rata-rata. Saya merasa biasa-biasa saja. Saya pun sering merasa minder melihat orang2 hebat di sekeliling saya, tapi bagaimanapun perasaan itu saat ini saya dalam proses belajar. Ya, saya sangat tertarik belajar berbagai ilmu baru, terutama tentang parenting. Jika saya mendapatkan hal yg baru, saya merasa ingin segera mendiskusikan dengan suami saya, dan jika suami mengizinkan saya merasa tertantang untuk mencobanya. Bahkan jika saya berkesempatan untuk berkuliah lagi, saya akan sangat bersedia.

Botokenceng RT 03 Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta
Di rumah kontrakan kecil ini keluarga saya mulai belajar banyak hal. Jujur saja di lingkungan kampung ini tidak begitu bagus menurut saya. Banyak anak2 bermain sampai malam, banyak anak2 bergerombol dan sering berkata kotor, banyak anak2 SD sudah diizinkan mengendarai motor bahkan ngebut di dalam kampung. Tidak hanya anak2, para orangtua pun juga banyak yg berperilaku tidak baik. Sejauh yg saya lihat, amati dan beberapa informasi yg sy dengar, ada beberapa kasus pencurian, mabuk, dll. Takdir Allah keluarga saya hadir di kampung ini saya rasa agar kami bisa belajar lebih banyak lagi. Belajar bagaimana kami menyaring hal2 buruk di lingkungan, belajar bagaimana bertahan, berbaur tanpa melebur. Semoga kami bisa melewatinya dan kalau bisa semoga nanti mendapat tempat tinggal dengan lingkungan yg lebih layak.

Surat Cinta untuk Suamiku

Dear suamiku,
Aku menulis ini untukmu, karena aku ingin mengingat kembali getar-getar cinta itu, mengulang lagi irama degup jantung itu dan merasakan lagi bagaimana saat itu aku jatuh cinta padamu.
Saat pertemuan pertama kita waktu itu, tak pernah sekalipun aku menyangka bahwa kaulah jodohku, kaulah pendampingku, pemimpinku dan ayah dari anak-anakku.
Tapi ternyata ini semua terjadi, bahkan lebih cepat dari yg kukira.
Kini kita telah menjalani hidup bersama, mengarungi bahtera rumah tangga yg penuh suka dan duka. Dan siapa sangka, ada sosok mungil yg cantik dan lucu setiap malam tidur di antara kita ini adalah buah hati kita. Ya, nduk Ayu anak kita. Dan aku pun tersadar bahwa aku bahagia semenjak pertama kali bersamamu. Sungguh sangat bahagia. Aku sayang mas.
Istrimu yg hatinya sedang berbunga-bunga.

Wallpaper Unicorn Galaxy

  Wallpaper Unicorn Galaxy Wallpaper Unicorn Galaxy is for Unicorn’s lovers. So many cute, awsome and amazing wallpapers you can use, and ...