Tahap telur,
ulat dan kepompong sudah terlewati dan saatnya sekarang mulai memasuki tahap
kupu-kupu yg ternyata selalu ada kejutan baru. Kali ini kami mencoba fitur
mentorship yg ada pada Facebook Group. Di sini pertama-tama saya menentukan
ilmu apa yg akan saya dalami dan kemudian mencari mentor sesuai bidang yg saya
inginkan. Pada awalnya saya ingin mencari mentor di bidang bisnis atau food
photography karena saya baru saja memulai usaha baru. Tapi kemudian saya pikir
saya bisa berjalan sambil belajar sendiri sambil benar-benar meresapi usaha yg baru saya jalankan ini. Hingga
akhirnya saya memutuskan untuk mencari mentor dalam bidang Montessori. Kenapa?
Karena saya tertarik dengan metode ini dalam membersamai anak saya yg berusia 4
tahun. Memang selama ini saya sudah melakukan banyak permainan edukatif bersama
anak saya tapi hanya dengan pengetahuan terbatas dan berbagai sumber secara
acak sesuai dengan alat dan bahan yg tersedia di rumah jadi kali ini saya ingin
belajar dan mencari mentor untuk mendalami Montessori.
Bertemulah saya
dengan mentor saya yaitu mbak Rayi, seorang ibu 2 anak yg dulu berkuliah PG
PAUD, pernah bekerja menjadi guru PAUD dan saat ini sudah menyelesaikan diploma
Mntessorinya. Jadi saya pikir mbak Rayi sudah sangat expert di bidang ini.
Sebenarnya saya dan mbak Rayi sudah saling mengenal karena berasal dari satu
regional, satu kelas saat belajar di kelas Bunda Sayang dan pernah juga satu
kali bertemu. Jadi cukup mudah saya beradaptasi dan mengobrol bersama mbak Rayi
ini. Tibalah saatnya berkenalan. Mbak Rayi ini membawahi 5 mentee yg salah
satunya adalah saya. Kami pun berbagi jadwal perkenalan karena mentorship ini
dilakukan one by one disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mentee. Jadwal
perknalan saya dan mbak Rayi berlangsung hari Kamis, 7 Mei 2020 jam 20.00.
Obrolan kami berawal dari perkenalan, menyamakan persepsi sejauh mana saya tahu tentang Motessori dan apa yg
ingin saya capai dalam sesi mentorship yg akan berlagsung selama 8 pekan ini.
Alhamdulillah diskusi kami sangat seru, saya menjadi tahu betapa pentingnya
filosofi sebelum penarapan Montessori. Bagaimana contoh-contoh kegiatan dengan
mtode Montessori untuk anak saya dan yg terakhir adalah PR untuk saya. Saya
harus mempersiapkan lingkungan terlebih dahulu. Karena saya sadari memang rumah,
mainan dan lingkungan kami belum mendukung untuk pembelajaran Montessori. Tapi
InsyaAllah minggu ini akan saya maksimalkan dengan diawali untuk menata mainan.
Semoga semua berjalan dengan lancar.
#jurnalkelaskupukupu
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar