Selasa, 31 Juli 2018

Hari 6 : Membuat cilok

Hari ini saya berencana mengajak nduk Ayu membuat cilok. Bermodalkan resep dari google dan bahan-bahan seharga tidak lebih dari 5.000 rupiah saya pun nekat mencobanya. Dari awal proses saya sudah mengajak nduk Ayu tapi sepertinya di enggan mendekat, malah bermain bola bersama mas Jo. Setelah selesai membuat adonan, saatnya membentuk bulatan-bulatan. Saya mengajak nduk Ayu dan kali ini dia tertarik untuk mendekat. Tapi sepertinya dia tetap belum mau memegang adonan. Mungkin teksturnya yg lembek membuatnya merasa jijik. Tapi setelah saya membujuknya akhirnya dia mau memegang adonan walaupun hanya sekali. Sepertinya nanti saya perlu memberinya sensory play untuk mengenalkan tekstur lembek seperti ooblek atau slime atau membuat play doh. Baiklah, kali ini saya belum berhasil menemukan kreativitas nduk Ayu dengan aktivitas membuat cilok. Tidak masalah, coba lagi besok dan sepertinya saya yg harus lebih kreatif memberinya banyak aktivitas. Sekarang saatnya makan cilok dulu.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Senin, 30 Juli 2018

Hari 5 : Kalung balon

Nduk Ayu bangun kesiangan, jam 7.30 padahal biasanya jam 5.00 sudah bangun, ikut ke warung dan memasak. Tapi kali ini saya sudah selesai memasak, menjemur pakaian dan mandi, nduk Ayu pun belum bangun juga. Kemungkinan besar dia tidak akan tidur siang. Dan benar juga, seharian dia bermain bersama Dela hingga adzan ashar baru mau saya ajak pulang. Sambil menunggu air panas untuk mandi, dia lanjut bermain di dalam rumah. Saya menemaninya sambil selonjoran dan membiarkannya bermain dan berimajinasi. Kali ini saya melihatnya berusaha memakai kalung dari balon bertali yg sudah kempes. "Ibuk.. talung (kalung)", sambil menunjukkan pada saya keberhasilannya memakai kalung balon. Dia terlihat senang dan berbinar. Dia berhasil melakukan revolusi, menciptakan hal baru, yaitu kalung dari balon. Yg memang pada kenyataannya banyak barang fashion yg tidak masuk akal. Maka saat ini saya biarkan nduk Ayu berimajinasi dengan bebas.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative





Minggu, 29 Juli 2018

Hari 4 : Mengelem roda keranjang

Hari Minggu, quality time bersama Uti. Seperti biasa setelah sarapan dan mandi pagi kami ke rumah Uti dan pulang di sore hari. Saya memang sengaja tidak membawa mainan di rumah Uti karena biasanya nduk Ayu lebih senang berlarian kesana kemari. Setelah pulang nduk Ayu segera menghampiri mainannya. Keranjang belanja. Bukan mainan baru tapi sering dimainkan lagi akhir-akhir ini, pemberian dari tante Dika saat menengok nduk Ayu yg sedang opname di rumah sakit saat itu. Mainan keranjang belanja yg sudah sering menjadi rebutan teman-temannya dan sering terbanting-banting pada akhirnya ada satu bagian rodanya yg pecah. Nduk Ayu yg melihatnya segera menghampiri saya :
Ayu : "ibuk.. ucak.. (rusak)"
Saya : "O iya, nggak papa  nanti diperbaiki ya"
Ayu : "Iya, dilem ini ya" (sambil mengambil sisa perasa jelly kemarin yg tidak ikut dimasak)

Ya, dalam imajinasinya nduk Ayu menganggap perasa jelly sebagai lem yg akan digunakan untuk memperbaiki roda keranjang yg pecah. Baiklah nduk, kreativitasmu kali ini me-reaplikasi bahan makanan menjadi lem, yg pada umumnya orang-orang menjadikan nasi menjadi lem.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative





Sabtu, 28 Juli 2018

Hari 3 : Menggoreng tempe

Hari ini seperti biasa bangun pagi nduk Ayu ikut berbelanja sayur di warung. Dan setelah selesai berbelanja saya sengaja mengajak nduk Ayu saat persiapan memasak. Rencana hari ini saya akan menggoreng tempe mendoa. Saya memberinya pisau mainan dan nampan mainan yg digunakan sebagai talenan. Saat saya sedang mengiris daun bawang, saya juga memberinya sedikit untuk diiris-iris, kemudian saatnya saya mengiris tempe saya juga memberinya selembar kecil untuk diiris-iris. Dia terlihat asyik, anteng dan senang mengiris-iris. Mungkin selama ini dia penasaran hanya melihat saya memasak, jadi dia bahagia ketika saya libatkan juga dalam proses memasak. Setelah semua bahan siap. Saatnya saya menggoreng tempe di dapur dan saya biarkan nduk Ayu masih asyik mengiris tempe. Di sela-sela menunggu gorengan matang saya menengok apa yg dilakukan nduk Ayu.

Ternyata saya melihat kursi kecil sudah dalam posisi terbalik dengan irisan daun bawan dan tempe berada di dalamnya. Ya, nduk Ayu sedang menggoreng tempe dengan kursi terbalik sebagai wajannya. Baiklah, nduk Ayu cukup kreatif dengan mere-aplikasi kursi menjadi wajan. Apapun yg ada di pikirannya saya sangat mengapresiasi, siapa tahu kejadian saat ini sangat membekas di hatinya dan saat dewasa nanti muncullah idenya untuk membuat penggorengan yg bisa digunakan untuk duduk atau tempat duduk yg bisa digunakan untuk menggoreng. 😝

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Jumat, 27 Juli 2018

Hari 2 : Flubby jelly

Flubby jelly. Sensory play hasil searching saya di google yg akan kami mainkan hari ini. Hanya bermodal jely seharga 4.000 rupiah saja yg dimasak tanpa gula, dituang ke dalam cetakan dan disisipi serangga mainan di dalamnya. Tujuan permainan ini adalah untuk memperkenalkan tekstur kenyal. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengasah kreativitas anak bagaimana cara mengeluarkan hewan yg terperangkap dalam jelly.

Setelah mandi pagi, saya mengajak nduk Ayu memulai permainan. Saya mengambil 2 buah jelly dan saya letakkan dalam nampan. Pada awalnya nduk Ayu terlihat bingung dan ragu-ragu untuk menyentuhnya, mungkin ada rasa jijik yg dirasakannya, tapi dia tetap harus mencoba. Saya memancingnya, "ini nduk, laba-labanya dikeluarin dari jelly nya ya". Akhirnya dia pun mau memegangnya dan berusaha untuk mengeluarkan laba-laba di dalamnya dengan membuat sedikit robekan pada jelly menggunakan telunjuk dan laba-laba pun berhasil keluar. Dia terlihat senang, saya pun penasaran apa yg akan dilakukan nduk Ayu selanjutnya. Ternyata dia berusaha memasukkan laba-laba ke dalam jelly lagi, saya hanya diam memperhatikannya dan membiarkannya berkreasi dan puas bermain jelly. Tidak berapa lama datanglah Dela, teman bermain nduk Ayu setiap hari. Mereka langsung bermain jelly bersama-sama. Kemudian Dela mengambil pisau mainan untuk mengiris-iris jelly. Nduk Ayu pun iri melihatnya, "ayuk ilis-ilis". Karena pisau mainan hanya satu saya pun memintanya bergantian. Tapi ternyata nduk Ayu mengambil gunting kecil yg biasa dia gunakan untuk menggunting kertas. Saya tidak khawatir karena guntingnya tidak terlalu tajam. Dan jadilah permainan Dela memotong jelly dengan pisau, nduk Ayu memotong jelly dengan gunting. Di sini saya melihat kreativitas nduk Ayu yaitu re-aplikasi dengan menggunakan gunting untuk memotong yg pada umumnya memotong dengan pisau.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative




Kamis, 26 Juli 2018

Hari 1 : Review materi kreativitas

Alhamdulillah masuk game level 9 dengan tema "memicu kreativitas anak". Di hari pertama ini saya belum memulai game, tapi saya ingin sedikit mengulas dan mereview materi tentang kreativitas yg berasal dari hasil diskusi di kelas. Diskusi yg sangat menarik, tidak begitu mudah saya mencerna hingga harus beberapa kali membaca ulang.

Menurut saya kreativitas adalah berpikir out of the box, menjadikan sesuatu yg biasa menjadi tak biasa. Setiap orang memiliki kreativitas. Kreativitas seseorang bisa diasah dan bisa juga dibunuh. Diasah dengan stimulasi yg memberikan kesempatan seseorang untuk berpikir secara bebas-sebebas bebasnya. Dibunuh dengan aturan-aturan yg dibuat secara ketat tanpa diperbolehkan berpikir dengan sudut pandang yg berbeda. Dari materi yg ditampilkan ada 4 jenis kreativitas, yaitu evolusi, sintesa, revolusi dan reaplikasi.
*Evolusi adalah perubahan secara terus-menerus, contohnya perubahan bentuk dan teknologi televisi dari waktu ke waktu dari cembung hingga datar
*Sintesa adalah menggabungan dua hal biasa menjadi satu ide baru, contohnya bantal hamil adalah gabungan dari bantal dan guling yg dijadikan satu
*Revolusi adalah membuat hal baru yang dulu sama sekali belum pernah ada, contohnya alas lutut yg dibuat untuk bayi saat belajar merangkak yg saat ini banyak dijual
*Re-aplikasi adalah memfungsikan benda menjadi hal lain di luar fungsi normalnya, contohnya jepit jemuran juga bisa difungsikan menjadi mainan anak seperti lego

Tugas kita sebagai orangtua adalah terus mengasah kreativitas anak dan mengarahkan menuju kreativitas yg bertanggung jawab dalam hal yg positif. Karena pada faktanya memang banyak terjadi kreativitas tidak bertanggung jawab yg malah mendekati hal-hal negatif yg tentunya melanggar norma agama, etika, keamanan, hak orang lain, dll. Bismillah tantangan ke depan saya agar selalu menstimulasi untuk mengasah kreativitas nduk Ayu dan mengarahkannya ke hal-hal yg positif.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative


Rabu, 25 Juli 2018

Aliran rasa game level 8

Alhamdulillah dengan terseok-seok akhirnya berhasil juga menyelesaikan geme level 8 ini dan harus puas dengan badge dasar. Ya, sepertinya saya mengalami jet lag karena liburan terlalu lama. 12 hari di Subang, kampung halaman mas Jo dan setelah pulang ke Jogja, liburan pun dimulai lagi karena kakak saya yg berdomisili di Serang juga mudik ke Jogja, alhasil aktivitas kami pun padat merayap menuruti nduk Ayu yg ingin selalu bermain bersama sepupunya, mbak Arsy. Setelah mbak Arsy pulang kembali ke Serang barulah kami memulai game ini. Cukup mudah bagi saya menyelesaikan game ini, karena memang saya tidak memasang target tinggi. Kurang lebih hanya memperkenalkan konsep transaksi, memberi pengertian tentang rezeki dan mengontrol jajan. Yg paling kami sukai adalah ketika bermain peran sekaligus memperkenalkan konsep transaksi.




Sabtu, 14 Juli 2018

Hari 10 : Jajan

"Itut (ikut)", kata nduk Ayu sambil membuntuti saya setiap pagi saat saya mulai memakai jilbab akan pergi ke warung untuk membeli sayuran. "Yaudah yuk boleh ikut tapi nggak jajan ya, kan mau sarapan dimasakin ibuk", dan dia hanya mengangguk. Saya memang tidak ingin membiasakannya jajan di pagi hari, karena jika dia sudah kenyang makan jajanan dan tidak mau sarapan. Tapi karena setiap pagi dia ikut saya ke warung yg tentu saja banyak jajanan, maka saya harus selalu men-soundingkan padanya untuk tidak jajan.

Pernah suatu kali dia melihat anak lain yg juga ikut ibunya berbelanja di warung meminta jajan, nduk Ayu pun langsung merengek meminta jajan yg sama. Saya tidak punya alasan untuk menolak, karena yg dia minta hanya 1 buah seharga 500 rupiah. Tapi sebelum saya memberikannya saya tetap memberinya pengertian untuk memakan jajan yg dia minta agar tidak mubadzir. Setelah dia mengiyakan, saya pun memberikannya dan dia terlihat senang.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial



Hari 9 : Balon

Hari ini secara mendadak salah seorang teman mas Jo mengajak kami ke kebun binatang, mumpung anak-anak belum mulai masuk sekolah. Kami pun mengiyakan dan segera bersiap-siap. Sesampainya di sana saya sedikit jengah dengan beberapa pedagang balon yg menjajakan dagangannya dengan cara yg menurut saya kurang fair. Ya, ketika kami sedang berjalan dari parkiran menuju pintu masuk. Beberapa pedagang balon mencoba memberikan balon kepada nduk Ayu. Sebagai seorang anak jika diberi balon maka secara refleks dia pun dengan senang hati akan menerima. Sebagai orangtua mau tidak mau harus membayar jika balon sudah berada di tangan anak. Tapi kali ini tidak saya biarkan karena saya sudah belajar dari pengalaman sebelumnya.

Saya segera menangkis tangkai balon ketika nduk Ayu akan menerimanya. Tugas saya pun meluruskan niat sambil berdoa agar nduk Ayu tidak tantrum. Sambil menggandeng tangannya dan berjalan menuju pintu masuk saya pun berkata padanya, "Nduk Ayu nggak beli balon ya, kan di dalam nanti mau lihat gajah kan". Dia pun menurut, "Liat ajah ana (liat gajah di sana)". Alhamdulillah dia menurut tanpa perlawanan sedikitpun. Di sini saya mencoba mengajarkan padanya untuk tidak membeli sesuatu yg tidak terlalu dibutuhkan. Karena di dalam kebun binatang akan ada banyak yg dilihat maka dia tidak lagi membutuhkan mainan.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial


Hari 8 : Minum susu

"Mimik cucu", nduk Ayu saat merengek meminta susu. Setelah disapih nduk Ayu minum susu formula untuk mengejar ketertinggalan berat badannya. Karena dia termasuk anak yg mungil. Di usia 26 bulan ini berat badannya hanya 9 kg. Awalnya cukup sulit membuatnya mau minum susu. Tapi saat ini dia mulai mengerti bahwa susu itu enak. Dia mulai cukup sering meminta susu. Tapi terkadang dia hanya senang merengek meminta susu saja, ketika sudah saya buatkan dia sama sekali tidak mau meminumnya. Itulah yg membuat saya harus memberinya pengertian agar tidak ada lagi susu yg terbuang. Terkadang saat mengantuk dia menangis meminta susu, ketika sudah saya buatkan ternyata sudah tertidur pulas.

Baiklah, saya harus memberinya pengertian untuk menghabiskan susu yg sudah ada agar tidak mubadzir. Kali ini saya lihat sepertinya nduk Ayu akan tidur dan seperti biasa dia merengek meminta susu. Sebelum membuatkannya susu, saya menunggunya sampai tenang dan pelan-pelan saya jelaskan padanya, "Nduk kalau udah dibikinin susu harus dihabisin ya, kalau nggak nanti kebuang kan mubadzir, nggak boleh itu namanya menyia-nyiakan rezeki dari Allah". Dia pun mengangguk, duduk menunggu, kemudian meminum susu sampai habis. Setelah saya tinggal mengembalikan gelas ke dapur ternyata dia sudah tidur tengkurap di lantai. Alhamdulillah sepertinya dia mengerti maksud saya.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial



Selasa, 10 Juli 2018

Hari 7 : Sate.. sate..

Hari ini dengan tidak sengaja saya memperkenalkan konsep transaksi pada nduk Ayu dengan bermain peran. Nduk Ayu meletakkan bantal boneka ke atas kepalanya sambil berkata "Tate.. tate.."
Saya : "Nduk Ayu jual apa?"
Ayu : "Tate (sate)"
Saya : "Beli ya, harganya berapa?"
Ayu : "Atus (limaratus)"
Saya : "Ni uangnya. Udah jadi belum?"
Ayu : "Udah. Ni."
Saya : "Makasih ya."

Memperkenalkan konsep transaksi dengan bermain peran cukup mengasyikkan. Nduk Ayu terlihat senang sampai mengulanginya beberapa kali. Saya harap dia semakin paham bahwa untuk membeli sesuatu harus mengeluarkan uang. Selain itu pelajaran yg ingin saya sampaikan padanya adalah untuk tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada penjual ketika selesai bertransaksi.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial


Hari 6 : Jajan bakso tusuk

"Teet teet teet teet teet.." suara penjual bakso tusuk sudah terdengar dari jauh. Nduk Ayu di dalam rumah pun langsung menghampiri saya,
Ayu : "Mau. Ayu mau"
Saya : "Mau apa?"
Ayu : "Bakco ucuk" (Bakso tusuk)
Saya : "Ya, boleh. Yuk keluar, ini uangnya nanti dikasih ke yg jual ya"

Bakso tusuk pun sudah dibeli dan nduk Ayu memberikan uang kepada penjualnya. Kami kembali masuk ke dalam rumah sambil menunggu bakso tusuk yg masih panas, saya jelaskan sedikit tentang konsep transaksi. Bahwa jika membeli sesuatu nduk Ayu harus menukarnya dengan uang. Nduk Ayu mendapatkan bakso tusuk, dan uangnya diberikan kepada penjualnya.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial


Hari 5 : Celengan singa

Kami sering bermain di rumah beberapa hari ini. Karena teman bermain di luar biasanya mbak Dela, tapi sudah seminggu mbak Dela mudik ke rumah simbahnya. Sepertinya membuat nduk Ayu juga tidak begitu tertarik bermain di luar. Hanya terkadang meminta keluar pun sebatas bermain di depan rumah. Padahal biasanya bisa berlarian keliling kampung kalau bersama mbak Dela. Baiklah, tidak masalah, kali ini bermain di dalam rumah dulu.

Ketika saya sedang merekap pengeluaran hari ini, di dompet ada koin seribuan dan lima ratusan sisa kembalian. Saya memang mengalokasikan koin tersebut ke dalam celengan. Ini celengan kedua, berbentuk singa. Sebelumnya celengan ayam berisi koin seribuan dan limaratusan sudah penuh dan dibuka lumayan hampir empat ratus ribu. Sudah lama memang saya membiasakan nduk Ayu dengan celengannya, ketika saya selesai merekap memang tugas nduk Ayu memasukkan koin ke dalam celengan. "Ni nduk, singa nya dikasih maem ya, maemnya uang koin". Dia pun dengan senang hati memasukkan koin ke dalam celengan singanya. Tapi saya memang belum memberinya pengertian dan memang belum berencana untuk apa celengan ini nantinya. Setidaknya sedikit memperkenalkan tentang menabung dengan memasukkan koin ke dalam celengan.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial



Hari 4 : Berdoa untuk ayah

Hari full di rumah. Beristirahat karena nduk Ayu juga terlihat mulai tumbang sepertinya kelelahan bermain bersama mbak Arsy. Tapi tidak masalah, saya tidak lagi panik menghadapinya karena sudah beberapa kali saya berhasil mencegah sesak nafasnya kambuh. Apalagi saat ini hanya saya dan nduk Ayu di rumah karena mas Jo sedang melaksanakan tugas menjadi panitia pelatihan dari Dekopin dan harus menginap di hotel selama 4 hari. Kadang mungkin nduk Ayu merindukan ayahnya, saat sedang bermain sesekali dia melihat saya sambil berkata, "ayah joan". Saya pun menjawab, " Ayah kerja nduk, cari uang. Kan selain berdoa juga harus bekerja, berusaha mencari jalan rezeki dari Allah. Biar nanti ayah pulang bisa beli maem sama beli susu buat nduk Ayu. Kita doakan yuk, semoga Ayah mendapatkan rezeki yg berkah. Aamiin."

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial



Hari 3 : Makan jagung rebus

Yey, alhamdulillah pagi ini saya ke warung dan ternyata ada jagung yg diinginkan nduk Ayu kemarin. Segera saya membelinya dan  merebusnya. Nduk Ayu terlihat senang saat ada sepiring jagung dihadapannya. Sambil memipil jagung saya pun menjelaskan pada nduk Ayu, " Ni jagungnya udah ada, kemarin nduk Ayu minta jagung kan, terus berdoa sama Allah kan, alhamdulillah dikabulkan sama Allah, sekarang nduk Ayu bisa makan jagung. Besok kalau pengen apa-apa lagi berdoa minta sama Allah ya." Dia pun hanya mengangguk sambil makan jagung dengan lahapnya.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial


Hari 2 : Rezeki dari Allah

Libur telah selesai. Hari ini agenda kami mengantarkan mbak Arsy yg akan pulang ke Serang. Saya, nduk Ayu dan Uti yg berangkat karena Mas Jo bekerja. Siang hari ketika menanti jemputan Uti, tiba-tiba nduk Ayu meminta jagung. Dia menatap saya sambil berkata, "maem adung (maem jagung)". Saya memang cukup sering memberinya jagung manis rebus untuk camilan. Tapi tergantung juga, kalau di warung tidak ada jagung atau saya lihat nduk Ayu mulai bosan saya tidak merebuskan jagung untuknya. Tapi kali ini tiba-tiba dia meminta dan kebetulan memang sudah beberapa hari di warung tidak ada jagung. Akhirnya saya menjawabnya dengan sedikit memberi pengertian bahwa rezeki dari Allah. "Minta sama Allah yuk nduk, Ayu kalau pengen apa-apa minta sama Allah ya, kalau sekarang Ayu pengen jagung berdoa ya, semoga nanti atau besok Ayu bisa maem jagung."

Dia menatap saya sedikit kebingungan. Ya baru pertama kali ini saya mencobanya, dan insyaAllah selanjutnya itulah jawaban saya ketika menghadapi nduk Ayu yg sedang meminta sesuatu. Semoga besok di warung ada jagung dan saya bisa merebuskan untuknya agar dia mengerti bahwa doanya dikabulkan oleh Allah.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunsayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial


Wallpaper Unicorn Galaxy

  Wallpaper Unicorn Galaxy Wallpaper Unicorn Galaxy is for Unicorn’s lovers. So many cute, awsome and amazing wallpapers you can use, and ...