Jumat, 13 April 2018

Hari 10 : Bermain lego

Alhamdulillah nduk Ayu sudah sembuh. Sudah bernafas dengan lega dan kembali ceria. Tapi memang mas Jo pun juga ikut sakit jadi kemarin cukup membuat fokus terpecah. Tapi tidak masalah, saatnya menyelesaikan yg belum terselesaikan dan kembali ke matematika logis pada anak. Sebenarnya nduk Ayu banyak beraktivitas dengan matematika logis setiap harinya, hanya saja beberapa hari terakhir kurang terkondisikan untuk mendokumentasikannya. Ya, setiap hari nduk Ayu bermain pasir dengan teman-temannya. Sama seperti hari ini, dari pagi sampai siang hari nduk Ayu baru mau pulang dan bermain di dalam, itu pun hasil bujuk rayu saya yg tidak tahan karena cuaca di luar sangat panas.

Dan hari ini saya mengajak nduk Ayu bermain lego. Sebenarnya lego ini sudah lama ada di keranjang mainannya, hasil pemberian dari Wisnu, anak tetangga depan rumah yg saat ini sudah menginjak usia SD dan koleksi legonya sangat banyak. Saya melihat perkembangan bagaimana nduk Ayu memperlakukan lego. Dulu saat pertama kali melihat lego, dia hanya melihat, menggenggam dan membolak-balikkannya. Tapi ternyata sekarang dia sudah bisa melepas dan memasangnya. Dan kemudian dia mulai berimajinasi. Dia mengutak-atik lego dengan asyik, dan dengan mata berbinar menunjukkan pada saya sambil berkata, "teta api", "obing", ternyata dia sedang membuat kereta api dan mobil dari lego. Alhamdulillah, memang permainan seperti lego dan balok kayu sangat bermanfaat untuk mengasah imajinasi anak. PR besar bagi saya untuk lebih memilihkan mainan yg bermanfaat untuknya.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs




Jumat, 06 April 2018

Hari 9 : Meronce sedotan

Hari ini rencana saya akan mengajak nduk Ayu mengenal pola dengan kegiatan meronce sedotan. Saya tidak berharap banyak karena memang kondisinya belum membaik. Ya, seharian ini nduk Ayu hanya nenen dan menangis, jadi saya berusaha mengalihkan perhatiannya dengan bermain meronce sedotan. Saya menggunakan 2 warna sedotan, tali rafia dan tusuk sate. Pada awalnya nduk Ayu terlihat antusias ketika saya memberinya contoh sambil menjelaskan cara bermainnya. Kemudian dia meminta untuk mencobanya sendiri. Dia terharu melihatnya berusaha cukup keras memasukkan potongan sedotan melewati tusuk sate padahal batuknya selalu datang mengganggu sampai saya melihat tangannya gemetaran karena sesak napas. Dia berhasil memasukkan 5 potong sedotan, saya pun segera menyudahi permainan dan mengajaknya beristirahat ke kamar karena saya tidak tega. Baiklah nduk, sore ini kita ke dokter, melihatmu beberapa hari kesulitan bernapas membuat hati ini teriris. Semoga besok lebih baik. Aamiin.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs




Kamis, 05 April 2018

Hari 8 : Softbook mengenal bentuk

Nduk Ayu demam dan batuk pilek. Sudah pasti sesak napas menyertai. Amunisi pun sudah siap, nebulizer, obat batuk sesak dan parasetamol. Tapi alhamdulillah dia tetap profesional untuk urusan makan dan minum. Bermain pun seharian kemarin masih semangat, bahkan sore harinya berjalan berkeliling kampung. Tapi ternyata tidak hari ini. Karena demamnya hari ini lebih tinggi daripada kemarin. Dia terlihat tidak berminat untuk bermain. Bahkan ketika sore hari Sakha dan Dela bermain ke rumah, dia hanya tetap diam melihat teman-temannya bermain. Baiklah, tidak masalah nduk Ayu saat ini memang sedang berjuang melawan sakitnya. Akhirnya untuk kegiatan menstimulasi matematika logis hari ini saya hanya mengajaknya mengenal konsep geometri pada anak yaitu membaca softbook mengenal bentuk sambil beristirahat di kasur.

Softbook ini pemberian dari salah satu sahabat mas Jo saat nduk Ayu masih berusia 3 bulan. Benda ini sangat bermanfaat. Di dalam softbook berisi berbagai macam bentuk beserta contoh gambar benda di kehidupan sehari-hari. Alhamdulillah nduk Ayu mau memperhatikan dan ikut menyebutkan gambar benda-benda yg ada di dalam softbook. Sampai akhirnya dia mengantuk dan tidur. Semoga kondisinya besok lebih baik. Aamiin.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs





Rabu, 04 April 2018

Hari 7 : Bermain puzzel geometri

Puzzle geometri. Mainan yg sudah saya beli sejak setahun yg lalu di swalayan dekat rumah kontrakan. Murah meriah bagi saya, cukup dengan harga Rp. 15.000,00 saja tapi sangat edukatif dan bermanfaat. Mainan ini sangat bermanfaat untuk mengenalkan bentuk pada anak dan juga membuat anak belajar menyelesaikan masalah. Mainan berbentuk bola yg bisa di lepas pasang ini memiliki lubang-lubang berupa 6 jenis bentuk dengan berbagai warna. Cara memainkannya hanya dengan memasukkan anak puzzel ke dalam lubang-lubang tersebut sesuai bentuknya. Pada awalnya dulu saya selalu memberi contoh pada nduk Ayu, tapi sekarang dia sudah berhasil memainkannya sendiri tanpa bantuan saya. Hanya saja di bagian anak puzzel berbentuk segitiga berwarna biru nduk Ayu terkadang masih terlihat bingung karena memang berbentuk segitiga tidak sama kaki yg cara memasukkannya pun lebih sulit daripada yg lain. Ketika nduk Ayu sudah mulai terlihat kebingungan, dia pun berkata "ini ini ini" sambil menunjuk anak puzzel segitiga yg artinya dia meminta bantuan pada saya karena dia kesulitan. Saya pun menjelaskan padanya bahwa itu terbalik. Dia langsung paham, segera membolak balik anak puzzel segitiga sambil mencoba memasukkannya dan berkata "ayek" maksudnya terbalik. Dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan puzzel sambil bersorak dan berkata "abis". Alhamdulillah dengan mainan ini nduk Ayu belajar banyak hal. Tentang mengenal bentuk dan warna, belajar untuk fokus, belajar menyelesaikan masalah dan belajar untuk tidak menyerah.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs





Selasa, 03 April 2018

Hari 6 : Menghitung ikan

Bangun tidur, mandi, sarapan di luar, menemani mas Jo membeli domain dan hosting dan setelah itu diberi pertanyaan yg menyejukkan hati oleh mas Jo, "pengen kemana hari ini?". Yes, it's mean daddy is ours today. Bahagianya saya dan nduk Ayu. Kami langsung menentukan tujuan ke arah utara menuju ke Merapi Landmark, tempat yg ingin saya kunjungi. Tapi sayangnya begitu sampai ternyata hari Selasa tutup. Sedikit kecewa, karena kami sudah menempuh perjalanan jauh sekitar lebih dari satu jam dengan sepeda motor. Tapi untuk mengobati kekecewaan akhirnya kami mengunjungi Museum Gunung Merapi yg ternyata letaknya sangat berdekatan. Nduk Ayu terlihat senang, ketika masuk museum dan melihat miniatur gunung pun langsung bersorak "unung utus", maksudnya adalah gunung meletus. Dia berlari kesana kemari mengelilingi museum dengan bebas karena suasana cukup sepi. Setelah cukup bermain di dalam, kami bermain di halaman museum yg ternyata ada kolam ikannya. Nduk Ayu terlihat berbinar ketika saya mengajaknya mendekati ikan-ikan itu. Tidak melewatkan momen yg disukainya saya pun mengambil kesempatan untuk mengajaknya mengenal matematika dengan hal yg paling dekat, yaitu menghitung ikan. Alhamdulillah seperti biasa dia pun menyebutkan angka satu sampai dengan sepuluh sambil menunjuk ikan.

Setelah lelah bermain, kami memutuskan tujuan selanjutnya untuk makan siang. Kami pun sepakat menuju sebuah resto olahan jamur, ya Jejamuran. Sesampainya di sana ternyata disediakan tempat berupa kolam kecil memanjang berisi ikan-ikan kecil yg ternyata untuk terapi ikan para pengunjung. Sambil menunggu pesanan datang, nduk Ayu pun menarik-narik saya mengajak melihat ikan. Dia sangat senang. Apalagi ketika saya mengajaknya mencelupkan kakinya dan membiarkan ikan-ikan kecil menggigit kakinya sambil merasakan sensasi geli. Dia pun tertawa sambil sesekali menjerit kegirangan. Tidak melewatkan kesempatan lagi, saya masih tetap mengajaknya menghitung ikan. Sampai waktunya pulang saya pun harus membujuknya untuk mau pulang karena celananya pun sudah basah. Baiklah, begitulah aktivitas kami hari ini yg berkutat dengan ikan, berhitung dan bahagia.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs





Senin, 02 April 2018

Hari 5 : Memisahkan batu dan kacang

Seperti rencana kemarin, hari ini kami masih belajar konsep mengelompokkan. Seperti rencana kemarin juga, kali ini kami akan belajar memisahkan dua jenis benda dengan bentuk, tekstur dan warna yg berbeda karena percobaan dengan mengelompokkan potongan sedotan dengan bentuk dan tekstur sama hanya warna yg berbeda kemarin belum berhasil. Baiklah, saatnya memulai dan melihat responnya. Nduk Ayu suka sekali dengan batu, setiap bermain keluar selalu saja masuk rumah membawa beberapa batu. Oke, benda pertama adalah batu, dan ketika saya di dapur melihat seplastik kacang mentah muncullah ide untuk menggunakannya untuk bermain. Jadi judul permainan kali ini adalah memisahkan batu dan kacang.

Saya mengambil segenggam batu dan segenggam kacang, mencampurnya dan meletakkannya di lantai. Saya pun mengajak dan memberi contoh nduk Ayu memisahkan batu dan kacang masing-masing ke dalam gelas plastik. Dan ternyata responnya... masih sama seperti kemarin. Dia menggenggam secara acak dan langsung memasukkan semuanya ke dalam salah satu gelas. Baiklah, tidak masalah. Ternyata nduk Ayu memang belum mengerti tentang konsep mengelompokkan dan memisahkan. Besok kami akan mencari aktivitas mengasyikkan lain yg bisa mengasah kemampuan matematika logisnya.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs




Minggu, 01 April 2018

Hari 4 : Mengelompokkan sedotan sesuai warna

Kami cukup sibuk hari ini karena rencana dari kemarin pagi ini kami akan mengunjungi rumah Kakung (bapak saya) dan kemudian ke rumah Uti. Pagi hari kami sarapan di luar, kemudian bersiap ke rumah Kakung. Sesuai rencana akhirnya saya membawa perlengkapan perang (padahal hanya 6 buah sedotan) dari rumah untuk kami mainkan di rumah Uti. Setelah selesai dari rumah Kakung kami langsung meluncur ke rumah Uti, sepertinya nduk Ayu sudah lelah dan mengantuk hingga akhirnya tidak lama kemudian sudah terlelap tidur. Hanya 1 jam dia tidur, kemudian makan siang dan bermain. Saya pun menyiapkan perlengkapan perang. Hari ini rencana saya akan mengajak nduk Ayu bermain matematika logis dengan konsep mengelompokkan, yaitu mengelompokkan sedotan sesuai warna.

Saya tidak berharap banyak karena nduk Ayu memang belum begitu paham tentang warna. Jadi saya hanya menyiapkan sedotan berwarna merah dan putih masing-masing 3 buah yg kemudian setiap sedotan saya bagi menjadi 8 bagian. Saya mengumpulkannya di lantai sambil menyiapkan 2 buah cangkir. Saya pun memberinya contoh agar mengelompokkan potongan sedotan merah ke cangkir putih dan potongan sedotan putih di cangkir coklat. Ya, seperti dugaan saya nduk Ayu memang belum mengerti hingga akhirnya semua sedotan ditumpahkan menjadi satu ke lantai, mengambilnya secara sembarang dengan cara menggenggam dan hanya dimasukkan ke dalam cangkir kesukaannya yg berwarna coklat. Dan cangkir putih kosong pun diberikan kepada saya. Baiklah, dia hanya mau bermain dengan potongan sedotan dan cangkir coklat saja. Setelah semua potongan sedotan masuk ke dalam cangkir coklat dia pun membawanya keluar ke tempat ayahnya duduk bersantai, saya mengikutinya. Ternyata dia menumpahkannya lagi. Akhirnya saya pun mengajaknya memasukkan satu per satu sedotan ke dalam cangkir sambil menghitungnya. Dan dia pun menurut. Ya, walaupun nduk Ayu belum mengerti tentang konsep mengelompokkan, setidaknya hari ini kami tetap belajar matematika logis dengan menghitung sedotan dan memasukkannya ke dalam cangkir. Bisa jadi, objek yg saya gunakan untuk mengelompokkan berbentuk dan bertekstur sama, hanya berbeda warna sehingga membuat nduk Ayu yg memang belum paham warna ini menganggap benda-benda itu semuanya sama. Baiklah, besok kita akan belajar mengelompokkan benda dengan bentuk dan tekstur yg berbeda ya nduk Ayu.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs




Wallpaper Unicorn Galaxy

  Wallpaper Unicorn Galaxy Wallpaper Unicorn Galaxy is for Unicorn’s lovers. So many cute, awsome and amazing wallpapers you can use, and ...