Selasa, 29 Mei 2018

Hari 13 : Tempat minum

Hari ini saya, nduk Ayu dan tante Mindy berencana pergi keluar. Rencana kami akan ke toko perabot untuk membeli tempat minum nduk Ayu. Sebenarnya nduk Ayu mempunyai beberapa tempat minum, ada yg bocor tutupnya, ada yg pecah karena jatuh. Saya sengaja ingin membeli tempat minum yg sama. Karena nduk Ayu pernah saya beri tempat minum dengan bentuk yg berbeda tapi akhirnya dia tidak mau minum dan memilih tempat minum sebelumnya yg sudah rusak. Ya sudah, daripada dia tidak mau minum dan saya khawatir dia malah dehidrasi akhirnya hari ini kami berusaha mencari tempat minum yg sama persis dengan miliknya sebelumnya. Dan karena di toko pertama tidak ada, kami pun harus pergi ke toko lain dan Alhamdulillah tempat minum yg kami cari ada di sana.

Dari masalah tempat minum ini saya rasa nduk Ayu anak yg teguh pendiriannya. Hanya mau minum dengan tempat minum yg itu itu saja, tidak mau jika diganti dengan yg lain. Mungkin jika dalam bahasa bakatnya adalah consistency atau konsisten.

#SemuaAnakAdalahBintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad



Senin, 28 Mei 2018

Hari 12 : Bermain prosotan

Prosotan. Itulah yg ada dalam imajinasi nduk Ayu saat bermain di luar melihat jalan dari pintu menuju jalan. Pintu rumah kontrakan kami berjarak 2 meter dari jalan dengan posisi 1 meter lebih tinggi daripada jalan. Jadilah seperti prosotan. Memang sedikit berbahaya entah saya pun tak mengerti apa maksud dari si empunya rumah membuat model seperti ini, tapi sebisa mungkin saya menjaga kebersihannya dari pasir karena sangat mungkin membuat orang yg melewatinya terpeleset. Tapi nduk Ayu suka sekali bermain di sana.

Pagi ini saya dan nduk Ayu bermain di luar. Bermain prosotan ala ala pun tidak terlewatkan. Saya lihat nduk Ayu anak yg cukup berhati-hati. Setiap bermain prosotan dia selalu melepas sandal. Pernah sekali memakai sandal tapi dia meluncur tidak secepat jika tanpa sandal dan saya melihat dia tidak terlalu asyik menikmati. Mungkin dia pernah hampir terpeleset saat berjalan menuju pintu dengan sandal. Saya pun sengaja mengecek memintanya memakai sandal dan akhirnya ditolak mentah-mentah, "emoh, gini aja" kata nduk ayu. Ya sudah, demi keamanan dan kenyamanan kali ini nduk Ayu benar, bermain tanpa sandal. Dari permainan ini saya rasa nduk Ayu juga cukup pintar menganalisa, dia sudah paham konsep sebab akibatnya, jika memakai sandal ada kemungkinan terpeleset sehingga harus berhati-hati dan permainan pun jadi tidak seru, tetapi jika tanpa sandal dia merasa bebas naik turun dan permainan sangat seru. Dan tentu saja dia memilih tanpa sandal. Permainan pun berlanjut sampai akhirnya dia bosan sendiri dan mengajak mencari bapak pucung.

#SemuaAnakAdalahBintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad

Minggu, 27 Mei 2018

Hari 11 : Sadar kebersihan

Seperti biasa, hari Minggu adalah family time di rumah Uti. Kami berangkat ke rumah Uti lagi hari dan pulang ke rumah sore hari. Saya memang tidak memberikan aktivitas khusus untuk nduk Ayu, karena saya pikir dia senang mengeksplor lingkungan baru yg dikunjungi hanya seminggu sekali, selain itu juga nduk Ayu lebih sering menghabiskan waktu bersama Uti. Ya, hari Minggu adalah quality time Uti bersama cucunya.

Nduk Ayu senang sekali berlarian, berjongkok, berguling tanpa alas kaki di halaman rumah Uti yg cukup luas. Walaupun halaman rumah Uti bukan tanah, tapi tetap saja semua baju, celana, kaki dan tangan nduk Ayu kotor. Dia pun terlihat risih dan berkali-kali meminta cuci tangan dan kaki. Saya bergantian dengan Uti menurutinya, karena jika tidak dia akan terjadi merengek meminta cuci tangan dan kaki. Tapi, setiap kali baru saja selesai cuci tangan dan kaki, nduk Ayu langsung meminta turun dan kembali berguling tanpa alas kaki. Sampai tidak terhitung lagi berapa kalu dia cuci tangan dan kaki. Tapi tidak masalah, menurut saya cukup penting mengajarkan kebersihan pada anak, walaupun pada akhirnya anak-anak memang tidak lepas dari kata kotor. Alhamdulillah nduk Ayu anak yg cukup sadar kebersihan.

#SemuaAnakAdalahBintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad



Sabtu, 26 Mei 2018

Hari 10 : Domino warna

Nduk Ayu tiba-tiba sembuh. Ternyata memang alerginya kambuh, tapi entah saya pun lupa apa pemicunya, padahal seharusnya saya perhatikan dan jangan sampai terulang kembali. Tapi alhamdulillah nduk Ayu sudah sembuh hanya dengan 2 kali nebu dan 3 kali minum obat. Tapi saya masih belum mengajaknya bermain keluar. Hari ini kami banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Kali ini saya mengajak nduk Ayu bermain "domino warna". Salah satu permainan yg ada di buku Rumah Main Anak. Dalam buku ini disebutkan bahwa manfaat aktivitas ini adalah sebagai pengenalan warna, melatih daya ingat, kefokusan dan konsentrasi, kemampuan mengurutkan sesuatu serta kemampuan menyelesaikan masalah. Tapi saya tidak berharap banyak karena nduk Ayu belum begitu paham konsep warna, masih sering asal menebak saja. Tapi tidak masalah, kami tetap harus mengisi waktu dengan aktivitas yg bermanfaat.

Permainan dimulai. Saya mengajak nduk Ayu membuat kartu domino warna dari awal. Saya menggunting dan memberi warna dengan crayon, sepertinya nduk Ayu tertarik untuk ikut membantu. Dia pun segera mengambil crayon dan mencoretkannya pada kartu yg masih kosong. Yg saya amati nduk Ayu adalah anak yg cukup teliti. Ternyata dia mengamati setiap yg saya lakukan. Saya mewarnai setiap kartu dengan dua warna crayon. Begitupun yg dia lakukan, dia mencoretkan dua warna crayon pada setiap kartu. Walaupun dia masih asal mencoret, tetapi saya melihat nduk Ayu dengan tertib memberikan dua warna crayon pada setiap kartunya. Good job nduk Ayu, anak yg teliti. Walaupun pada saat bermain saya tidak bisa mendokumentasikan karena sedang detoks gadget untuk nduk Ayu yg beberapa hari terakhir selalu meminta hp jika sedang dipegang ayah ibunya. Tapi tidak masalah, semoga aktivitas yg kami lakukan bisa mengalihkan perhatiannya dari hp.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad



Jumat, 25 Mei 2018

Hari 9 : Tetap memakai sandal

Alhamdulillah nduk Ayu sudah membaik. Batuknya pun hanya muncul sesekali saja. Kami mantap untuk mengikuti buka bersama dengan teman-teman mas Jo ke sebuah tempat makan. Sesampainya di sana nduk Ayu berlarian bersama Nahla dan Nafisa, anak dari salah satu teman mas Jo. Ya, mereka terlihat langsung akrab bermain dan melihat ikan bersama di tengah ramainya tempat makan. Di tengah-tengah bermain, nduk Ayu tersadar bahwa Nafisa tidak memakai sandal. Dia pun meminta melepas sandalnya, akhirnya saya turuti. Tidak lama kemudian, dia menghampiri saya sambil berkata, "tantan atek (sandal pakai)". Sepertinya dia risih jika tidak memakai sandal. Saya pun dengan mudah mengajaknya mencuci kaki dan memakai sandal kembali sementara Nafisa masih tetap tanpa sandal. Alhamdulillah nduk Ayu anak yg cukup bersih. Tapi sayang sekali tidak ada dokumentasi karena saya sibuk mengamankan anak-anak yg berlari di tengah ramainya pengunjung tempat makan.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad

Kamis, 24 Mei 2018

Hari 8 : Hobi mencuci tangan

Nduk Ayu pilek sejak kemarin, mulai batuk sejak semalam dan hari ini sesak nafasnya pun muncul sudah. Amunisi sudah siap, balsem anak, obat batuk sesak dan nebulizer. Sudah seperti biasanya, memang sejak bulan Januari sesak nafasnya kambuh setiap bulan, bahkan satu bulan kemarin saja sudah 2 dua kali kambuh. Baiklah, rencana saya memperbanyak aktivitas di dalam rumah, karena di luar cuaca cukup panas dan debu bertebaran. Tapi melihat teman-temannya bermain di luar akhirnya saya mengajaknya bermain sebentar di luar, dia pun terlihat senang berlarian bersama teman-temannya dan sedikit melupakan sakitnya. Sampai adzan dhuhur sepertinya dia sudah lelah, dia pun mengajak pulang, padahal biasanya saya harus merayunya dengan segala cara agar mau pulang.

Sampai di rumah, saya mengajaknya mencuci kaki dan tangan. Itulah yg saya biasakan setiap nduk Ayu setelah bermain di luar, karena saat bermain di luar dia hampir tidak lupa bermain pasir. Kemudian saya menuruti apa saja yg dia ingin mainkan. Ternyata nduk Ayu kali ini sedang ingin mewarnai. Crayon pun segera diambilnya, tapi ternyata nduk Ayu memegang potongan crayon yg patah. Dia merasa aneh dengan tangannya, seperti rasa lengket dan risih, seperti itulah ekspresinya. "Cuci ayan (cuci tangan)", nduk Ayu meminta saya menemaninya mencuci tangan. Tapi karena efek lelah, saya pun tergoda untuk tidak menurutinya, saya menawarinya untuk mengelap dengan tisu basah. Ternyata tawaran saya ditolak mentah-mentah, dia merengek meminta cuci tangan. Baiklah, akhirnya saya menurutinya. Setelah saya renungkan ternyata begitulah yg terjadi setiap hari, setiap kali nduk Ayu merasa ada yg aneh dengan tangannya, misalnya saat tidak sengaja tangannya memegang nasi, terkena minyak setelah makan telur goreng atau saat tidak sengaja memegang mainannya yg kotor, dia langsung meminta cuci tangan. Alhamdulillah nduk Ayu anak yg suka kebersihan dan mencuci tangan adalah hobinya.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad


Selasa, 22 Mei 2018

Hari 7 : Busy with busy book

Tiga minggu yg lalu kami bersilaturahmi ke rumah tante Santi, sahabat mas Jo yg seorang produsen busy book. Niat hati ingin ikut PO, tapi nduk Ayu malah diberi secara gratis. Alhamdulillah, semoga usaha tante Santi semakin lancar, aamiin. Yey.. saatnya bermain.

Setelah takziah ke tetangga, saya mengajak nduk Ayu bermain busy book, agar membuatnya sibuk dan tidak mengajak bermain keluar. Sudah beberapa kali mencoba, dan kali ini mecoba lagi. Nduk Ayu terlihat sangat fokus. Saya menemaninya bermain, lumayan untuk beristirahat di rumah karena di luar cukup panas jika harus mengejar nduk Ayu yg berlarian di jalan. Dia memainkan setiap halamannya, karena memang buku aktivitas ini sangat pas di usianya. Bagian yg paling disukainya adalah pada halaman membuka tutup resleting baju. Tibalah sampai di halaman terakhir bagian memetik apel. Saya mengamati nduk Ayu menata apel-apel yg dia petik di satu tempat sehingga tidak berantakan. Hal ini memudahkan untuk saya ketika mengajaknya membereskan, karena potongan apel ini cukup kecil hingga mudah terselip. Ternyata begitu juga dengan potongan-potongan yg lain. Nduk Ayu meletakkan nya menjadi satu dan tidak menghamburkannya. Alhamdulillah nduk Ayu anak yg cukup rapi.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad






Senin, 21 Mei 2018

Hari 6 : Bermain air

Anak-anak + air = bahagia. Ya, itulah pemandangan yg kami lihat hampir setiap hari saat Rasya, tetangga depan rumah yg berusia 5 tahun dan teman-temannya bermain air dengan selang di kran depan rumahnya sampai basah kuyup. Mereka pun sampai berguling, berjongkok dan berbaris sambil menikmati semprotan air. Nduk Ayu yg setiap melihatnya selalu berkata "mas tata adi (mas Rasya mandi)" sambil menunjuk dari balik jendela. Saya pun penasaran untuk mengajaknya mencoba bermain air dengan selang. Hanya sekedar untuk membasahi halaman depan yg kering berdebu setelah berhari-hari tidak diguyur hujan dan tidak berniat untuk mengajaknya mandi hingga basah kuyup. Karena nduk Ayu masih terbiasa mandi dengan air hangat jadi saya masih belum berani jika pada akhirnya nanti dia malah flu.

Sambil mempersiapkan selang, saya pun menjelaskan beberapa peraturan pada nduk Ayu, yaitu agar mengarahkan selang ke bagian tanah yg kering dan untuk tidak membasahi baju. Dia pun menurut ketika saya menaikkan sedikit rok nya agar tidak basah, mengajaknya berjongkok, berdiri, bergeser ke tempat yg masih kering. Alhamdulillah nduk Ayu anak yg penurut bagi saya. Walaupun bermain air yg biasa dia lihat adalah berbasah-basah, tapi saya tidak mengajaknya seperti itu, dia pun tidak memintanya. Dia tetap menjaga agar bajunya tidak basah. Good job nduk Ayu, lain kali jika sudah besar dan terbiasa mandi air dingin, sesekali ibuk akan mengajakmu berbasah-basah seperti anak lain.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad



Hari 5 : Menyayangi binatang dan tanaman

Pagi ini saya mengajak nduk Ayu bermain keluar. Seperti biasa, kami berjalan ke arah kebun milik tetangga yg memang luas dan sering digunakan anak-anak untuk bermain. Di tengah jalan perhatian nduk Ayu teralihkan oleh semak-semak di pinggir jalan dekat kolam dan langsung bersorak "bapak pucung". Di semak-semak itulah habitat para bapak pucung. Kami mencari bapak pucung, tapi hanya untuk dilihat. Karena saya mengantisipasi hal-hal yg tidak diinginkan terjadi. Ya, seperti teman-teman nduk Ayu yg lain ketika mencari bapak pucung, ketemu, diambil kemudian "dipithes" dan mati. Anak-anak memang belum mengerti. Tapi saya tetap mengusahakan agar nduk Ayu menyayangi binatang. Dan ternyata nduk Ayu juga paham. Ketika melihat bapak pucung, dia pun hanya bersorak "yeee.. bapak pucung" dan sudah puas hanya dengan melihatnya tanpa mengambil.

Kemudian di antara semak-semak ada tanaman putri malu. Saya pun mengajak nduk Ayu menyentuh daunnya dan mengamati apa yg terjadi. Awalnya dia terlihat bingung pada daun yg menguncup jika disentuh, tapi kemudian dia terlihat senang dan meminta untuk memetiknya. Tapi saya pun menjelaskan agar tidak memetik tanaman sembarang. Dia pun langsung menurut. Saya melihat nduk Ayu penyayang binatang dan tanaman, hanya dengan memberitahunya sekali dia pun mengerti dan tidak memaksa untuk mengambil bapak pucung ataupun memetik putri malu. Setelah bosan akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan dan menemani nduk Ayu bermain di kebun.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad





Sabtu, 19 Mei 2018

Hari 4 : Memberi makan ikan

Nduk Ayu punya ikan baru. Ya, sebagai apresiasi karena nduk Ayu sudah berhasil disapih. Sejak awal sounding saat nanti umur 2 sudah tidak boleh nenen, saya pun bertanya padanya apa yg dia inginkan nanti saat umur 2. Ternyata nduk Ayu menjawab, "liat itan (ikan)". Saya rasa hal ini bisa sedikit menghiburnya agar tidak terlalu merasa kehilangan saat disapih, karena ada hal yg ditunggunya juga, yaitu melihat ikan. Saya pun berdiskusi dengan mas Jo akan mengajak nduk Ayu melihat ikan kapan dan dimana. Tapi sepertinya waktu dan kondisi belum memungkinkan, daripada tidak terlaksana akhirnya saya memutuskan membeli ikan hias dan nduk Ayu pun bebas melihat ikan kapanpun di rumah. Saya melibatkannya dalam semua aktivitas yg berhubungan dengan ikan ini. Mulai saat membeli ikan mengganti air, memberi makan. Dia terlihat sangat antusias. Terutama saat memberi makan ikan, dia asyik mengamati ikan-ikan yg berenang ke permukaan untuk mengambil makanannya, dia pun tertawa. Saya mengamati memang nduk Ayu senang berbagi termasuk dengan hewan. Begitu juga saat ada nasi sisa, saya sering mengajaknya memberi makan ayam-ayam liar di bawah pohon bambu samping rumah. Dia terlihat senang dan sibuk mengamati ayam-ayam yg berkerumun. Dan untuk kucing, saya memang belum bisa memelihara kucing, tapi ada kucing liar yg selalu standby di depan pintu karena selalu kami beri makan sisa tulang. Dan sepertinya si kucing juga sudah tahu batasannya, dia tidak pernah mencuri makanan, bahkan untuk masuk rumah pun si kucing tidak mau. Saya dan mas Jo mengajarkan nduk Ayu berbagi dengan hewan walaupun kami tidak memeliharanya. Saat nduk Ayu sedang makan roti pun tidak lupa dia mencuilkan sedikit untuk kucing di depan pintu.

Hal lucu yg terjadi adalah ketika mas Jo yg mengajak nduk Ayu memberi makan ikan. Mas Jo membuka tutup botol makanan ikan, memberikan botolnya sambil berkata, "nduk kasih makan ikan yuk, ini dipegang dulu ya" sambil mas Jo menaruh tutup botol. Satu detik kemudian yg terjadi adalah, nduk Ayu menuang hampir seluruh isi botolnya. Mas Jo pun terbelalak tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Ya, mas Jo lengah, hanya ditinggal melengos saja nduk Ayu dengan refleks bisa menghabiskan hampir seluruh makanan ikan. Setelah itu kami pun memberinya pengertian bahwa sesuatu yg berlebihan itu tidak baik, termasuk memberi makan ikan.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad



Jumat, 18 Mei 2018

Hari 3 : Makan buah bersama

Walaupun sedang berpuasa, asupan gizi tetap harus terpenuhi. Salah satunya dengan tidak lupa memakan buah. Ya, kami makan buah bersama-sama setelah berbuka puasa. Kali ini saya mengupas dan memotong pepaya. Nduk Ayu terlihat antusias melihat apa yg saya kerjakan. Setelah selesai kami pun makan pepaya bersama-sama. Saya membiarkan nduk Ayu makan sendiri dengan garpunya. Dalam aktivitas ini saya mengamati kelebihan nduk Ayu adalah suka berbagi. Dia menyuapi saya dan mas Jo secara bergantian. Dan setelah berhasil menyuapi kami, selalu saya dan mas Jo mengucapkan terimakasih dan disambut sorak sorai bahagianya. Begitulah juga yg terjadi di siang hari saat saya sedang berpuasa, nduk Ayu selalu ingin menyuapi saya saat dia sedang makan. Tak jarang dia marah karena saya tidak mau membuka mulut, bahkan sampai berusaha membuka mulut saya dengan tangannya. Baiklah, ini namanya bukan suka berbagi tapi sedikit pemaksaan, pelan-pelan saya soundingkan bahwa saya sedang berpuasa dan sepertinya dia tetap belum mengerti, tapi tidak masalah, nanti juga dia akan paham.

Acara memakan buah selesai, sepiring pepaya pun habis dan tinggallah piring kosong. Tanpa disuruh, nduk Ayu segera berdiri dan membawa piring itu ke meja yg berada di dapur. Ya, lagi-lagi saya mengamati nduk Ayu anak yg disiplin dan rapi. Setelah selesai mengembalikan piring saya pun bertepuk tangan sambil mengajaknya toss sebagai apresiasi. Nduk Ayu pun terlihat bahagia dan berbinar.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad





Hari 2 : Menata crayon

Seperti biasa, setelah mandi dan sarapan saya selalu mengajaknya bermain keluar bersama teman-temannya. Karena terlalu senang bermain di luar biasanya dia baru mau pulang siang hari saat jam makan siang, itupun selalu dengan tangisan. Yg nduk Ayu lakukan di luar adalah berjalan dan berlari kesana kemari, bahkan sampai melewati 2 RT. Saya yg mengikutinya pun cukup kewalahan apalagi saat memasuki jam 11 siang, sungguh godaan untuk menggendong dan memaksanya pulang. Saya pun tidak habis pikir, dengan badan yg kecil dia cukup kuat berjalan walaupun keringatnya menetes sampai sebesar jagung. Apalagi setelah disapih ini, dia seperti tidak punya alasan untuk pulang, karena biasanya dia meminta pulang untuk nenen, sekarang sudah tidak lagi. Tenaganya pun seperti tidak ada habisnya, dan selalu berakhir dengan tantrum ketika saya mengajaknya untuk pulang makan siang.

Di bulan puasa ini, demi menjaga kewarasan dan mengantisipasi agar saya tidak pingsan, saya pun memutar otak untuk memberinya aktivitas di dalam rumah. Ya setidaknya agar siang hari dia tetap mau di dalam rumah. Akhirnya saya pun mengajaknya mewarnai dengan crayon. Dia terlihat senang. Tapi ketika sudah bosan mencorat-coret, dia memainkan batang-batang crayon, menatanya satu per satu di tempatnya. Ya, saya mengamati sebelum dia mengambil crayon yg lain, dia mengembalikan crayon sebelumnya ke tempat adalnya sehingga terlihat rapi. Tidak ada crayon yg berhamburan keluar. Saya melihat ekspresinya yg cukup puas melihat crayon yg berjajar rapi pada tempatnya sambil bertepuk tangan dan bersorak. Sebagai apresiasi saya pun mengajaknya toss. Ya, menurut saya, nduk Ayu adalah anak yg suka dengan kerapian.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad




Kamis, 17 Mei 2018

Hari 1 : Disiplin bersih dan rapi

Semua anak adalah bintang. Fokus pada kelebihan anak. PR besar bagi saya untuk bisa menemukan nyala cahayanya. Di usia 2 tahun nduk Ayu ini perkembangan motoriknya sudah normal sesuai usianya, bicara pun sudah lancar dan selalu ada kosa kata baru setiap harinya. Walaupun ada satu sisi yg saya lihat dia selalu butuh waktu untuk beradaptasi di lingkungan yg baru. Tapi tidak masalah, saya akan terus memberinya waktu agar tetap merasa dalam kondisi nyaman dan semoga seiring berjalannya waktu dia bisa lebih berani. Hari ini nduk Ayu masih cukup sering tantrum efek penyapihan, terutama saat akan tidur. Sebenarnya proses menyapih ini tidak membutuhkan waktu lama, hanya dengan sounding terus menerus sejak usia 1,5 tahun, dalam 3 hari pun dia sudah tidak ingat nenen. Hanya saja sepertinya dia masih belum mengerti caranya tidur, yg biasanya hanya bisa tertidur dengan nenen. Alhasil jam tidurnya pun menjadi berantakan, saya dan mas Jo harus bergantian untuk menemaninya demi menjaga kewarasan kami. Tapi tidak masalah, saya yakin badai pasti berlalu dan dia akan segera bisa mandiri.

Pagi ini ketika saya bangun tidur setelah begadang, saya mendapati nduk Ayu sedang bermain gelembung bersama mas Jo. Mereka terlihat bahagia, saya pun mendekat dan langsung ikut bermain. Ya, kami bermain di dalam rumah dan tentu saja banyak tetesan air di lantai. Saya langsung mengamati apa yg akan dilakukan oleh nduk Ayu. Ternyata dia langsung mengambil kotak tisu dan segera mengelap lantai. Kemudian saya meminta tolong padanya untuk membuang tisu ke tempat sampah yg berada di dapur, sudah biasa dan dia pun bersemangat melakukannya. Setelah selesai saya ucapkan terimakasih sambil mengajaknya toss, dia pun menyambut toss dengan kedua tangan sambil tertawa bahagia, ya itulah momen yg dia tunggu setelah berhasil membuang sampah. Di sini saya melihat nduk Ayu adalah anak yg disiplin, terutama dalam hal kebersihan dan kerapian. Walaupun masih sering juga saya melihatnya merobek tisu atau membuang sampah sembarangan, saya tidak berharap banyak dengan bersih dan rapi yg dilakukan anak usia 2 tahun. Bagi saya yg nduk Ayu lakukan sudah sangat luar biasa.

#SemuaAnakAdalah Bintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad



Wallpaper Unicorn Galaxy

  Wallpaper Unicorn Galaxy Wallpaper Unicorn Galaxy is for Unicorn’s lovers. So many cute, awsome and amazing wallpapers you can use, and ...