Kamis, 30 November 2017

Hari 1 : Memulai lagi toilet trainning

Alhamdulillah hari ini masuk tantangan game level 2 tentang melatih kemandirian anak. Kali ini saya akan melatih kemandirian nduk Ayu mengenai toilet trainning. Sebenarnya beberapa waktu lalu sudah mencobanya, tapi tiba-tiba jogja diserang cuaca buruk, hujan berhari-hari. Akhirnya saya pun memakaikan nduk Ayu diapers lagi. Dan akhirnya dengan adanya game ini saatnya berjuang mencoba toilet trainning lagi bersama nduk Ayu. Target saya nduk Ayu lulus toilet trainning untuk siang hari dulu, karena untuk malam hari saya masih belum siap jika tidur nduk Ayu terganggu. Dua hari ini saya dan nduk Ayu mengungsi ke rumah Uti (ibu saya) karena rumah kontrakan kami secara tidak langsung terkena dampak badai cempaka ini. Hanya rumah kontrakan kami, karena mungkin dulu ada yg tidak beres saat proses pembangunannya jadi ketika diguyur hujan deras berhari-hari mengakibatkan lantainya amblas sekitar 5 cm dan ubin pun pecah berantakan. Saat ini sedang dalam proses perbaikan jadi untuk sementara kami ke rumah Uti dulu.

Sebenarnya pagi ini saya sudah ingin memulai toilet trainning. Tapi ternyata stok celana ganti tertinggal di rumah kontrakan. Saya tidak mau mengambil resiko nduk Ayu tidak bercelana karena stok celana di rumah Uti menipis. Dan baru sore harinya mas Jo bisa mengantarkannya. Akhirnya saya pun gagal memulai toilet trainning hari ini dan nduk Ayu tetap masih menggunakan diapers. Semoga saja besok rumah kontrakan sudah selesai diperbaiki dan lusa kami sudah kembali. Bismillah besok kami akan memulai toilet trainning di rumah Uti.

#Hari1
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

 

Sabtu, 18 November 2017

Aliran rasa game level 1

Alhamdulillah sedikit demi sedikit, pelan-pelan saya berusaha mempraktekkan komunikasi produktif kepada suami saya, mas Jo. Awalnya memang terasa sulit, beberapa kali gagal. Tetapi setelah berhasil saya merasa komunikasi kami menjadi lebih enak, lebih nyaman, tentunya dengan sedikit bumbu-bumbu canda, tak lupa juga memperhalus ucapan dengan kata "tolong", "maaf" dan "terimakasih. Saya pun menjadi belajar sedikit menahan emosi saya, memilih waktu yg tepat berkomunikasi untuk menjaga mood mas Jo, menghindari kalimat tuduhan. Dan akhirnya kami pun saling mengerti, saling memahami. Saya mengerti mas Jo yg pelupa dan sedikit ceroboh. Mas Jo mengerti saya yg "moody" dan terkadang sensitif.


Hari 17 : Positif thinking

Nduk Ayu terjatuh, lututnya lecet dan menangis menjerit-jerit. Pagi tadi saat bermain di luar bersama saya. Setelah selesai diberi obat, saya menggendong dan berusaha menghiburnya tapi tangisnya pun tak kunjung reda sampai akhirnya mas Jo turun tangan. Mas Jo menggendongnya, membawanya keluar, tak berapa lama mereka pulang dengan kondisi nduk Ayu sudah tertidur di gendongan mas Jo. Kemudian nduk Ayu dipindahkan tidurnya ke kasur dan saya lanjut menyusuinya agar tidak terbangun. Setelah saya merasa nduk Ayu sudah tidur pulas. Baru saja saya turun dari kasur ternyata nduk Ayu terbangun dan kembali menangis menjerit-jerit. Saya berusaha menyusuinya dan menggendongnya berharap nduk Ayu bisa tertidur lagi tapi ternyata gagal. Mas Jo turun tangan lagi, mengambil nduk Ayu dari gendongan saya sambil berkata pelan, "Harusnya ditunggu sampai bener-bener pules dulu ya". Saya yg merasa bersalah pun meminta maaf, "Iya mas, lha tadi udah bener-bener tidur, biasanya ditinggal juga nggak apa-apa. Maaf ya mas". Mas Jo pun menjawab "Iya nggak apa-apa, mungkin emang lagi ngerasa sakit jadi nggak bisa tidur". Ya, kami berpositif thinking, tidak saling menyalahkan dan bekerjasama untuk menenangkan nduk Ayu. #hari17 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Jumat, 17 November 2017

Hari 16 : Menghindari kalimat tuduhan

Jam 15.00 terlihat mas Jo bersiap pergi. Ternyata benar, setelah sholat ashar mas Jo mengatakan jika akan berangkat. Saya memintanya untuk menjaga nduk Ayu sebentar saja sementara saya akan ke kamar mandi. Tetapi di kamar mandi saya melihat wadah sabun mandi yg dibiarkan miring hampir tumpah. Saya pun tidak mau insiden sabun cuci piring 2 hari yg lalu terulang lagi. Tapi kali ini jelas, mas Jo lah pelakunya karena terakhir menggunakannya untuk mandi sebelum sholat Jumat. "Kok sabun mandinya bisa gini mas, nanti kan bisa tumpah", saya sengaja bertanya dengan suara pelan setengah bergumam. Ternyata mas Jo mendengarnya. Mas Jo segera meminta maaf dan meminta tolong saya untuk membetulkannya agar tidak tumpah. Ternyata lebih enak, lebih nyaman didengar. Saya menggunakan suara pelan dan tidak menggunakan kalimat tuduhan untuk menghindari "pertempuran" karena mas Jo akan pergi. Dan akhirnya disambut dengan kata maaf dan tolong dari mas Jo. #hari16 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Kamis, 16 November 2017

Hari 15 : Laki-laki tidak perlu pertanyaan

Mas Jo yg sedang galau. Walaupun selalu terlihat santai tapi mas Jo juga bisa galau. Galau tentang pekerjaan. Bukan karena dimarahi atasan karena mas Jo bukan pekerja kantoran, bukan juga bermasalah dengan rekan kerja karena mas Jo bekerja sendirian. Ya, sebagai seorang "self employee", kegalauannya masalah pekerjaan adalah ketika sedang tidak ada orderan. Rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga yg membuatnya merasa bersalah, padahal saya tidak pernah menuntutnya untuk masalah finansial. Bagi saya, rizki memang sudah ada yg mengatur. Tapi mas Jo tetaplah mas Jo, seorang kepala keluarga, orang yg merasa paling bertanggung jawab atas nafkah keluarga. Mas Jo terlihat murung, dan tidak banyak bicara sejak pagi. Saya yg mengerti kondisi ini tidak mencercanya dengan banyak pertanyaan. Saya bersikap seperti biasa. Sampai siang hari mas Jo baru pergi, dan pulang sehabis maghrib. Akhirnya mas Jo mulai bicara dengan sebuah permintaan maaf. Dengan tersenyum saya pun menjawab, "Nggak apa-apa mas, insyaAllah rizki sudah ada yg mengatur, mas sudah berusaha. Mas tidak perlu merasa bersalah dan meminta maaf, mau seperti apapun mas, aku dan nduk Ayu tetap sayang mas dan selalu mendukung setiap usaha mas kok". Tampak terlihat senyuman dengan sedikit kelegaan di wajah mas Jo., walaupun saya tahu di dalam hatinya masih ada kegalauan. Dan saya akhirnya menyadari, laki-laki tidak perlu pertanyaan. Terkadang sikap yg tidak biasa sudah dapat menjelaskan segala kondisi. #hari15 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Rabu, 15 November 2017

Hari 14 : Sedikit menahan emosi ditambah dengan bumbu canda

Sore ini saat akan memasak untuk makan malam tiba-tiba mood saya hancur berantakan melihat sabun cuci piring kemasan besar yg baru saya buka kemarin ternyata tumpah berceceran memenuhi wastafel. Setan pun menggelayuti untuk segera menuduh mas Jo yg menyenggolnya atau menaruh dengan posisi tidak tepat setelah menggunakannya untuk mencuci tangan tadi. Karena saya tidak merasa menumpahkannya dan menurut saya mas Jo memang cukup sering berbuat kekacauan di dapur. Tapi akhirnya saya tahan emosi saya sambil bertanya pada mas Jo, "Aduh mas, ini kok sabunnya bisa tumpah banyak banget gini ya. Terus gimana ini beresinnya, kan sayang banget kalau kebuang". Mas Jo yg melihat tanda-tanda cemberut di wajah saya langsung melontarkan candaannya, "Jangan dimarahin ya sabunnya, kasihan dia nggak salah mungkin tadi kesenggol wajan jadi tumpah". Seketika kami pun tertawa terbahak-bahak. Akhirnya saya pun tidak jadi marah. Hanya dengan menahan emosi sedikit saja ditambah dengan "seuprit" bumbu canda bisa menjaga komunikasi kami tetap lancar. Dan yg jelas bisa menjaga si sabun cuci piring dari amukan saya. #hari14 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Selasa, 14 November 2017

Hari 13 : Quality time kami

Mas Jo libur hari ini. Dari pagi sampai malam mas Jo tidak pergi kemanapun. Di rumah, bertiga bersama saya nduk Ayu. Kami senang dengan "quality time" ini, terbukti nduk Ayu menjadi sangat manja pada mas Jo. Begitu juga mas Jo juga terlihat senang bermain bersama nduk Ayu seharian. Nduk Ayu yg mulai senang mencari perhatian selalu merengek-rengek minta bermain sepeda keluar padahal di luar sedang hujan. Saya melihat mas Jo dengan sabarnya menggendong sambil memberinya pengertian membuat hati saya menjadi adem. Kami pun terus mengobrol sambil bercanda dan mood saya terjaga sepanjang hari, komunikasi kami berjalan dengan lancar. Dari "quality time" bersama keluarga hari ini saya memetik satu pelajaran. Ya, saya rasa semua istri di dunia ini akan bahagia jika suami selalu berada di rumah, tapi tetap punya uang, hehehe #hari13 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Senin, 13 November 2017

Hari 12 : Maaf dan terimakasih

Walaupun gerimis, hari ini adalah hari Senin yg saya tunggu. Ya, jam 8 pagi jadwal saya senam aerobik. Walaupun baru ikut sekali, tapi mas Jo sangat mendukung bahkan dengan senang hati menjaga nduk Ayu selama saya senam. Kata mas Jo demi kesehatan fisik saya di tengah rutinitas mengurus rumah dan nduk Ayu saya harus berolahraga. Sebenarnya saya suka olah tubuh, dulu sebelum menikah saya rutin menari jawa klasik, bahkan sampai beberapa kali pentas di kraton jogja dan beberapa kali di pernikahan, hasilnya memang terasa tubuh saya menjadi "fresh and healthy". Tapi setelah menikah rasanya sulit jika saya harus berlatih menari lagi. Akhirnya saya ikut senam aerobik di sanggar dekat rumah. Dan pagi ini dengan semangat saya menyiapkan perlengkapan senam. Dengan halus saya sampaikan permintaan maaf saya pada mas Jo karena meninggalkan nduk Ayu sebentar dan juga berterimakasih karena mas Jo bersedia menjaga nduk Ayu, "Mas maaf ya, tak tinggal sebentar sama nduk Ayu, makasih banget mas udah diijinin ikut senam". Begitu juga kusampaikan pesan pada nduk Ayu, "Sama ayah dulu ya nak, Ibu tinggal senam sebentar cuma 1 jam, nanti pulang main sama Ibu lagi ya". Seperti itulah komunikasi kami, kami tidak lupa saling mengucapkan maaf dan terimakasih, selain untuk mengajarkan pada nduk Ayu tapi memang terasa lebih nyaman didengar. Akhirnya saya pun berangkat, tapi ternyata... eng ing eng... Senam libur karena hujan. Dan akhirnya saya pulang lagi. #hari12 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Minggu, 12 November 2017

Hari 11 : Komunikasi produktif anti baper

Kesalahpahaman terjadi lagi. Kali ini tentang kuota internet. Pagi ini saya katakan pada mas Jo bahwa kuota saya habis dan saya berniat untuk membelinya. Pengalaman terakhir saya membeli 2 kali tapi selalu bermasalah, karena memang biasanya mas Jo yg membelikan tapi akhirnya bisa setelah mas Jo membawa kembali ke konter. Dan benar saja, saya membeli kuota pun tidak bisa digunakan. Padahal saya sudah menuruti kata mas Jo untuk bertanya dulu pada penjual apakah sudah aktif dan bisa langsung dipakai, bahkan saya pasang langsung di sana. Tapi ternyata salah, saat di sana bisa saya coba karena memakai pulsa reguler. Dan benar saja sesampai di rumah, pulsa saya langsung habis dan internet pun tidak bisa. Saya mengadukannya pada mas Jo lewat sms saat mas Jo masih bekerja. Dan saya meminta tolong agar Mas Jo membawa kembali ke konter agar bisa digunakan seperti sebelum-sebelumnya. Tapi sesampainya mas Jo di rumah ternyata saya menjadi bulan-bulanannya. Sambil bercanda dan mengejek saya mas Jo berkata "Kan sudah kubilang, nanti mas aja yg beli, rencana mas mau belikan yg isi ulang aja biar nggak usah ribet daftarnya". "Ya kan tadi juga sudah sesuai saran mas dipasang disana, kukira bisa tapi ternyata salah, maaf ya mas", jawabku sambil merayunya meminta mas Jo untuk kembali ke konter. "Tuh kan, kamu kalau bikin kesalahan selalu saja mas yg disuruh tanggung jawab", kata mas Jo yg membuat saya langsung baper. Saya bisa saja langsung cemberut mendengar kalimat itu. Tapi tidak, saya membalasnya dengan bercanda, "Biarin, weeeekkkk". Dan akhirnya kami tertawa bersama dan melanjutkan candaan yg lain. Indahnya komunikasi produktif anti baper. #hari11 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Sabtu, 11 November 2017

Hari 10 : Kami pun saling mengerti

Alhamdulillah pagi ini nduk Ayu sudah tidak demam lagi. Dia bermain dan ceria seperti biasanya. Tapi saya yg hari ini haid di hari pertama merasakan nyeri punggung dan pinggang membuat saya enggan beranjak dari tempat tidur. Seperti biasa, mas Jo yg sudah cukup lama mengenal saya pun meminta saya untuk tidak memasak hari ini, "sakit ya, yaudah hari ini nggak usah masak aja ya, nanti biar mas beliin maem". Saya pun tetap ke dapur, berniat hanya akan menanak nasi, tapi ternyata akhirnya saya memasak juga. Saya pikir memang lebih irit jika saya tetap memasak. Sore harinya melihat mas Jo lelah pulang kerja, saya menyuruhnya beristirahat. Sementara saya membersamai nduk Ayu yg masih senang-senangnya dengan sepeda baru tidak mau berhenti meminta didorong terus kesana kemari. Selang beberapa lama mas Jo melihat kami keluar, mendapati saya mulai lelah, mas Jo pun menyuruh saya beristirahat dan bergantian menjaga nduk Ayu. Semua pun terasa lebih ringan. Komunikasi produktif ini selain membuat saya lebih menahan emoai saat lelah, juga bisa membuat saya melihat mas Jo semakin mengerti saya. Kami pun saling mengerti, saya mengerti diri saya sendiri, saya mengerti mas Jo dan mas Jo mengerti saya. #hari10 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Jumat, 10 November 2017

Hari 9 : Memilih waktu yang tepat

Hari ini nduk Ayu bangun lebih pagi dari biasanya. Tak berapa lama dia pun meminta bermain sepeda keluar. Seperti biasa seharian nduk Ayu ceria, saat video call dengan sepupunya pun heboh. Tapi setelah mandi sore saya meraba badannya sedikit demam. Sore harinya ternyata demamnya belum berkurang dan mulai keluar cairan dari hidungnya sampai akhirnya nduk Ayu rewel dan terus menerus meminta gendong. Semoga saja ini hanya common cold, tapi jujur saja saya khawatir karena mengingat riwayat kesehatan nduk Ayu. Ya, nduk Ayu sudah 2x opname karena sesak nafas, kata dokter dia memang mudah sesak nafas jadi kalau sakit harus segera diobati. Di tengah kekhawatiran saya, saya pun harus memilih waktu yg tepat untuk memberi kabar pada mas Jo. Saya harus menunggunya pulang, baru pelan-pelan memberitahu kondisi nduk Ayu. Saya tahu mas Jo adalah orang yg akan langsung panik jika terjadi sesuatu pada keluarga. Saya pun menahan untuk tidak memberitahunya dulu lewat WA untuk meminimalisir kesalahpahaman yg terjadi akibat rasa panik. Setidaknya saat bertatap muka langsung dengan mas Jo, kami saling menenangkan, membahas langkah selanjutnya dengan kepala dingin tanpa panik dan komunikasi menjadi tetap aman. #hari9 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Kamis, 09 November 2017

Hari 8 : The power of eye contact

Semalam mas Jo lembur. Ya begitulah mas Jo dan pekerjaannya, seorang penjual perlengkapan kasir dan teknisi software kasir. Tiba-tiba saja ada telpon jam 10 malam dari konsumennya, komputer kasir di tokonya mati dan tidak bisa berjualan padahal tokonya buka 24 jam. Mas Jo pun diminta untuk datang dan memperbaiki kerusakan. Setelah meminta ijin saya, mas Jo pun berangkat dan mengatakan bahwa mungkin tidak pulang malam itu karena belum tahu juga seberapa berat kerusakannya. Jam 7 pagi mas Jo pulang sambil membawa bubur untuk sarapan kami. Tak lama kemudian mas Jo mengatakan sepertinya diare. Saya memberinya obat sambil menatap matanya, "mas kelelahan ya, minum obatnya terus istirahat ya". Setelah minum obat, mas Jo menjawab, "iya nggak apa-apa kok, nanti masih ada kerjaan". Di sinilah peran kontak mata, untuk menunjukkan bahwa sejujurnya saya benar-benar peduli pada mas Jo dengan segala tanggung jawab yg sedang diembannya. Tanggung jawab mencari nafkah yg halal untuk saya dan nduk Ayu, dan juga tanggung jawab memenuhi kebutuhan dan menangani keluhan konsumen. Semoga mas Jo selalu dilimpahkan kesehatan dan keberkahan rizki. Aamiin. #hari8 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Rabu, 08 November 2017

Hari 7 : Pentingnya menjaga mood pasangan

Hari ini paket komplit, mas Jo hp nya eror dan motornya mogok. Saya yg melihat keadaan ini berpikir agar bagaimana tetap menjaga mood mas Jo, jangan sampai saya salah dalam berkomunikasi. Saya menjaga kata-kata, intonasi dan gestur saya jangan sampai menyinggung perasaannya dan memperburuk harinya. Sambil menggendong nduk Ayu saya menghampiri mas Jo yg penuh keringat saat sedang berusaha memperbaiki motornya. Saya pun menanyakan kerusakannya dan menyarankan membawanya ke bengkel sambil mengantarkan jus sirsat kesukaannya. Mas Jo hanya menjawab seadanya dan masih melanjutkan usahanya, sampai akhirnya motornya bisa menyala lagi. Mas Jo pun bersiap untuk pergi, meminjam hp saya karena hp nya eror dan segera kuberikan. Alhamdulillah komunikasi kami aman. Begitulah di usia pernikahan kami yg baru 2,5 tahun ini setidaknya kami sedikit tahu satu sama lain. Saat mas Jo mungkin sedang dalam masalah saya berusaha tidak membuatnya tambah emosi, begitu pula misalnya saat saya sedang PMS, mas Jo tahu dan berusaha untuk selalu membuat saya nyaman. Komunikasi yg produktif memang sangat berperan penting dalam menstabilkan emosi pasangan yg sedang kacau. #hari7 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Selasa, 07 November 2017

Hari 6 : Yang spontan memang lebih berkesan

Sudah beberapa hari ini saya dan mas Jo memang berencana untuk membelikan sepeda untuk nduk Ayu. Karena nduk Ayu memang belum punya sepeda jadi setiap melihat temannya membawa sepeda nduk Ayu sering memegang-megang, jika temannya tidak memperbolehkan pun terkadang berujung rebutan. Saya dan mas Jo pun sepakat untuk membelikannya sepeda. Pagi ini setelah sarapan kami pun ngobrol santai dan membahas tentang sepeda. "Kemarin kita liat sepedannya dek Veda itu belinya baru tapi merk nya bukan family ya. Mending beli second aja tapi yg family biar awet, kan ada tu sepeda second tapi kondisinya masih bagus" saya mengawalinya. Mas Jo pun sontak menjawab, "Mana ada second?". "Ada yo, di sana tu toko sepeda berjejer banyak ga cuma satu, dan yg jual second juga banyak. Kalo ga percaya ajak aku kesana ntar aku kasih liat mana yg jual sepeda second", jawabku. "Yaudah ayo", sahut mas Jo. Saya pun kaget, "Hah beneran mas? Nggak sekarang juga nggak apa-apa lho". "Udah ayo berangkat". Dan akhirnya kami pun langsung berangkat membeli sepeda. Walaupun akhirnya membeli sepeda baru juga karena memang harganya tidak jauh berbeda. Dan kami puas. Beginilah komunikasi kami yg serba spontan. Kami jarang merencanakan akan kemana atau membeli apa dalam waktu lama. Semua serba cepat dan spontan hanya berawal dari obrolan ringan. Tapi menurut saya ini cukup produktif. Daripada membuat rencana panjang dan lama tapi pada akhirnya tidak terlaksana pasti akan berujung kekecewaan. Sebaliknya, semua hal-hal spontan kami terasa lebih berkesan dan kami pun bahagia. #hari6 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Senin, 06 November 2017

Hari 5 : Harus clear and clarify

Seperti rencana kemarin, pagi ini saya dan mas Jo berniat membawa nduk Ayu pijat. Tidak begitu jauh tempatnya, tapi kami berangkat jam 7 pagi untuk menghindari antrian. Mas jo yg lumayan pelupa harus selalu kuingatkan di mana belokan gangnya. Ketika sudah hampir sampai di belokan gang, saya melihat ada motor di belakang kami, saya pun bermaksud mengingatkan belokan gang sekaligus memberitahu bahwa ada motor di belakang. "Belakang motor, masuk gang kanan jalan", tetapi mas Jo tetap memacu motornya dan langsung berbelok kanan. Seeetttt... hampir saja kami tertabrak motor di belakang. Dan mas Jo pun sambil tertawa, "Oalah, tadi ngingetin kalo ada motor di belakang to, kirain disuruh belok kanan di belakang motor itu", sambil menunjuk bahwa di depan belokan gang ada motor yg terparkir. "Harusnya bilangnya yg jelas dong, awas mas ada motor di belakang kita, gitu". Saya pun meminta maaf dan kami tertawa. Jelas dalam komunikasi produktif itu harus "clear and clarify" tidak boleh panik dan terburu-buru. Beginilah jadinya. Alhamdulillah saja kami terhindar dari musibah. Semoga tidak terulang lagi. #hari5 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Minggu, 05 November 2017

Hari 4 : Ajaibnya kata maaf

"Maafin aku ya mas" itulah kalimat yang segera kuucapkan sambil menenangkan tangis nduk Ayu sesaat setelah terjatuh dari ranjang saat tidur. Ya Allah, saya merasa sangat lalai. Jam 2 dini hari, saat kami bertiga sedang tertidur pulas tiba-tiba terdengar suara keras disusul tangis nduk Ayu, saya pun segera melihatnya sudah di bawah ranjang dan saya pun menjerit panik dan langsung menggendongnya. Mas Jo pun ikut panik. Dan saya merasa amat sangat bersalah. Saya lalai menjaga nduk Ayu. Sedih sekali. Tapi alhamdulillah tangisnya tidak lama karena mungkin dia masih mengantuk dan jika saya lihat tidak ada yg terluka. Menjaga nduk Ayu adalah kewajiban saya dan mas Jo. Tapi saat terjadi hal yg tidak diinginkan pada nduk Ayu walaupun itu tidak sengaja kami pun saling meminta maaf. Bukan saling menyalahkan, karena hal itu hanya akan menambah masalah. Dan saat itu mas jo pun menjawab "Iya nggak apa-apa, besok kita lebih hati-hati ya, dia tidurnya udah muterin kasur". Walaupun saya tahu dalam hatinya masih ada penyesalan, kepanikan dan kekhawatiran. "Pokoknya maafin aku banget ya mas", dan obrolan selesai dengan kesepakatan membawa nduk Ayu pijet besok hari Senin. Benar-benar pelajaran berharga untuk kami. Semoga nduk baik-baik saja dan semoga tidak terulang lagi. Maafkan kami ya nduk Ayu sayang. #hari4 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Sabtu, 04 November 2017

Hari 3 : Komunikasi tetap aman di tengah fisik yang lelah

Ayu rewel. Hari ini hari yg cukup melelahkan. Pagi-pagi saya, nduk Ayu dan tante Mindy (sahabat saya yg juga tinggal di kontrakan sebelah) ada janji bermain ke rumah tante Ecik (sahabat kami yg rumahnya di daerah Bantul). Nduk Ayu yg sebenarnya mengantuk ternyata di jalan belum mau tidur juga, pas tinggal 5 menit lagi sampai tujuan malah tertidur dan sudah kuduga sampai tujuan langsung bangun, untung saja di sana nduk Ayu tidak rewel karena langsung bisa diatasi dan langsung seneng juga bermain bersama Nafiza, anaknya tante Ecik. Tapi begitu perjalanan pulang nduk Ayu tertidur pulas, sampai rumah juga tidak terbangun tapi tiba-tiba teman-teman nduk Ayu langsung masuk karena melihat pintu terbuka. Tidak berapa lama nduk Ayu pun terbangun dengan rewel dan sulit teratasi. Dan nduk Ayu yg sudah terlanjur "kagol" pun akhirnya rewel sampai menjelang tidurnya. Inilah tantangan saya di saat fisik yg lelah menghadapi kerewelan nduk Ayu, menghadapi mas Jo yg baru pulang kerja saya pun berharap komunikasi saya tetap produktif. Alhamdulillah saya bisa menjaga mood saya tetap aman karena ada tamu yg datang, ibu saya dan tante Mindy berkumpul di rumah dan bercerita banyak hal. Dan akhirnya semua tamu pulang saat sudah malam, tak lama setelahnya kami bersiap tidur. Alhamdulillah hari ini terlewati dengan komunikasi saya dan mas Jo yg aman dan lancar jaya. #hari3 #gamelevel1 #tantangan10 hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Jumat, 03 November 2017

Hari 2 : Menonton bola dengan TV "portabel"

Pagi ini bangun tidur saya agak terkejut melihat mas Jo tidur di ruang depan dengan kondisi yg lumayan berantakan. Saya pun fokus pada monitor tv di sudut ruangan yang memang sebenarnya tidak pernah dinyalakan lagi saat itu dalam kondisi tersambung aliran listrik dan antena yang nangkring di mainan kuda-kudaan nduk Ayu. Saya pun bertanya pada mas Jo dengan nada halus "kayaknya kok berantakan ya mas?" dan mas jo pun menjawab "iya itu tv nya tadi malam habis buat nonton bola". Sudah kuduga, seperti yang sudah-sudah juga. Setelah mas Jo selesai menonton bola, tv tidak segera dibereskan, ya saya pikir mas Jo sudah ngantuk dan belum sempat membereskan tv tapi sudah ketiduran atau bisa juga tim kesayangannya kalah dan membuatnya malas mematikan tv sehingga memilih untuk langsung tidur. Saya menganggap mas Jo lupa dan kurang disiplin dan ini mengganggu saya karena nduk Ayu sudah bangun dan bisa membahayakannya saat bermain karena disitulah area bermain nduk Ayu lengkap dengan keranjang mainan dan bukunya. Akhirnya saya katakan pada mas Jo dengan nada yg halus juga "nanti tolong diberesin ya mas" dan mas Jo pun menjawab "iya, mas beresin depan, kamu beresin belakang ya". Selesai dan semua beres. Tapi mungkin akan berbeda jika saat itu saya bertanya dengan nada marah karena jujur saja saya bisa bad mood sepanjang hari jika pagi-pagi sudah melihat sesuatu yg berantakan, tidak pada tempatnya dan apalagi bisa membahayakan nduk Ayu padahal saya merasa malamnya sudah saya bereskan semuanya. Alhamdulillah hari ini komunikasi produktif sudah mulai terlaksana. #hari2 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Kamis, 02 November 2017

Hari 1 : Mas Jo yang pelupa

Hari ini adalah hari pertama tantangan komunikasi produktif dari kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Saya memilih suami saya, mas Jo sebagai partner dalam tantangan ini. Karena anak saya, nduk Ayu masih berusia 1,5 tahun walaupun sudah paham jika diajak bicara tapi baru bisa ah ih uh, sebenarnya komunikasi saya dan nduk Ayu pun sudah 2 arah tetapi memang masih terbatas dan sederhana. Mas jo adalah sosok yg sangat pelupa dan di sinilah tantangan saya yang 24 jam membersamainya. Sehingga yg menjadi PR kami adalah yg pertama bagaimana mendisiplinkan mas Jo agar tertib menaruh barang agar mudah mencari saat lupa, dan yg kedua adalah bagaimana menahan emosi saya saat suasana genting harus menghadapi mas Jo yg melupakan sesuatu yg juga penting. Dan hari ini terjadilah. Pagi ini kami berencana mengunjungi rumah Uti yg baru saja pulang dari Serang. Seperti biasa mas Jo menyiapkan motor dan saya bersiap membawa barang2. Ketika sudah siap, nduk Ayu sudah dalam gendongan, barang bawaan sudah di tangan dan kami sudah di luar rumah, tinggallah mas Jo mengambil helm dan mengunci pintu. Saya dan nduk Ayu menunggu cukup lama dan kami mulai kepanasan, dan terdengarlah pertanyaan mas Jo yg menguji emosi : "Lihat kuncinya dimana ga?". Dan seketika saya pun menjawab : "Enggak" sambil cemberut. Kami pun saling pandang dan mas Jo memintaku untuk tersenyum. Astaghfirullah, saya pun tersadar, kaidah komunikasi produktif 7:38:55 (aspek verbal 7%, intonasi suara 38%, bahasa tubuh 55%) terbukti benar. Baru saja saya melakukan komunikasi yang tidak produktif karena saya cemberut dan dengan nada agak ketus padahal saya hanya mengucapkan satu kata saja. Seketika saya pun hanya nyengir. Oke mas Jo, maaf untuk hari ini, besok kita coba lagi ya. #hari1 #gamelevel1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Wallpaper Unicorn Galaxy

  Wallpaper Unicorn Galaxy Wallpaper Unicorn Galaxy is for Unicorn’s lovers. So many cute, awsome and amazing wallpapers you can use, and ...